Menuju konten utama

Soroti COVID Negara Tetangga Naik, Wamenkes: Indonesia Beruntung

Kasus Corona baru per hari di Indonesia menurun dibanding negara tetangga, tapi akumulasi kasus di Indonesia masih nomor satu se-Asia Tenggara.

Soroti COVID Negara Tetangga Naik, Wamenkes: Indonesia Beruntung
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang pelajar saat vaksinasi massal di Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.

tirto.id - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan Indonesia termasuk menjadi negara yang beruntung, karena mengalami penurunan kasus COVID-19 saat sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara sedang mengalami lonjakan.

"Walaupun Indonesia [Kasus COVID-19] turun, tapi kasus konfirmasi harian terjadi di beberapa tempat di Malaysia meningkat, Thailand masih meningkat, di Filipina dan Vietnam meningkat. Indonesia termasuk yang beruntung karena sudah mulai menurun kasus konfirmasinya," kata Dante dalam sebuah webinar, Kamis (9/9/2021).

Setelah Indonesia melewati gelombang peningkatan kasus yang cukup tinggi pernah mencapai lebih dari 50 ribu kasus baru dalam sehari, kini penambahan kasus mulai menurun. Kasus harian di Indonesia saat ini berkisar 6-8 ribu.

Sementara jika dibandingkan dengan Malaysia berdasarkan data per 8 September 2021 kasus Corona baru tercatat 19.733; Thailand 14.176; Philippines 12.751; Vietnam 12,680; sementara Indonesia 6.731 kasus baru.

Kendati kasus Corona baru per hari di Indonesia lebih rendah pada beberapa pekan terakhir, secara akumulasi di Asia Tenggara, Indonesia masih menjadi nomor satu. Jumlah kasus Corona Indonesia per 8 September adalah 4,1 juta, disusul Filipina 2,1 juta dan Malaysia 1,9 juta.

Penurunan kasus harian di Indonesia juga imbas dari Pemberlakukan Kegiatan Pembatasan Masyarakat (PPKM) yang terus berlangsung sejak bulan Juni sampai sekarang.

"Ini menunjukkan bahwa pandemi ini belum selesai di regional wilayah kita [Asia Tenggara] dan harus kita antisipasi untuk tidak terjadi [lonjakan kasus] di masa-masa yang akan datang," kata Dante.

Terjadinya gelombang lonjakan kasus kedua atau second wave, kata Dante, merupakan salah satu masa transisi yang penting. Sebab baru-baru ini Indonesia kehilangan banyak tenaga kesehatan setelah mengalami lonjakan kematian termasuk kematian tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan terhadap pasien COVID-19.

"Pandemi dan second wave yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu mengajarkan kepada kita berbagai macam respons yang harus kita hadapi dan penyesuaian pengobatan yang harus kita lakukan, sehingga kasus bisa kita atasi bila ada wave-wave berikutnya," ujarnya.

Dante mengatakan bahwa pandemi belum tahu kapan akan berakhir, tetapi respons seluruh elemen khususnya organisasi profesi tenaga kesehatan dinilainya penting.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali