tirto.id - Ole Gunnar Solskjaer, menyebut dirinya tidak ingin meniru cara Alex Ferguson dalam menangani Manchester United. Solskjaer menegaskan, zaman sudah berubah, dan belum tentu cara yang terjadi pada masa lalu dapat diterapkan di era kini.
“Kami tidak dapat meniru [cara yang dilakukan] Sir Alex dan berpikir itu akan berhasil, karena dia [Ferguson] unik. Kami memiliki generasi pemain yang berbeda [dari era Ferguson] dan kami harus melakukannya dengan cara kami sendiri," kata Solskjaer dikutip laman resmi Manchester United.
"Semua orang tahu bahwa zaman telah berubah dan yang dilakukan Alex Ferguson, [belum tentu] bisa diterapkan [di tim ini]. Sehingga, kami melakukan hal yang berbeda dengan semua manajer sebelumnya,” tambah juru taktik berusia 46 tahun tersebut.
Awal kedatangan Solskjaer ke Manchester United diwarnai kesuksesan bertubi-tubi. Ia bahkan membawa MU lolos ke perempat final Liga Champions meski sempat kalah 0-2 dari PSG di Old Trafford. Namun, dalam enam laga terakhir di semua kompetisi, Iblis Merah hanya menang sekali dan sisanya kalah.
Bagi Solskjaer, performa United yang turun drastis tidak dapat dibebankan sepenuhnya kepadanya. Pasalnya, ia hanya mewarisi tim yang disusun oleh Jose Mourinho.
“Setiap manajer tahu, ketika Anda datang ke klub baru, satu dari dua hal telah terjadi. Yang pertama, klub sudah mencapai titik yang demikian baik, dan manajer pergi untuk hal yang lebih besar. Yang kedua, standar klub belum seperti yang diinginkan, dan manajer harus menebus harga itu. Kami ada di posisi yang kedua, saya tidak mewarisi tim yang terus-meerus menang dan kami perlu waktu untuk membangun kembali tim ini," kata Solskjaer dikutip Guardian.
"Jika Anda melihat Manchester City dan Liverpool, yang sekarang begitu fantastis, Anda melihat bahwa Guardiola dan Klopp memiliki masa membaur sebelum mereka mulai "membubuhkan stempel" [mencatatkan hasil positif] pada beberapa hal," tambahnya.
Pada musim pertama bersama Liverpool, Jurgen Klopp membawa tim tersebut ke final Piala Liga Inggris dan Liga Eropa. Sementara itu, Pep Guardiola pada tahun pertama, hanya mampu membawa Manchester City finis di urutan ketiga klasemen akhir.
Editor: Fitra Firdaus