Menuju konten utama

Soal Vaksin MR: 37 Warga Kota Banjarbaru Dinyatakan Positif Rubella

"Hasil uji laboratorium 37 positif rubella," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru

Soal Vaksin MR: 37 Warga Kota Banjarbaru Dinyatakan Positif Rubella
Kepala Puskesmas Mergangsan Abdul Latief menunjukkan vaksin campak dan rubella (MR) di Puskesmas Mergangsan, DI Yogyakarta, Senin (31/7). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

tirto.id - Sebanyak 37 orang warga Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan dinyatakan positif menderita penyakit rubella, dari hasil pemeriksaan 40 sampel yang telah diuji di laboratorium.

"Kami mengirimkan 40 sampel darah penderita yang diduga telah menderita campak dan rubella. Hasil uji laboratorium 37 positif rubella," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Agus Widjaja, Senin (10/9/2018).

Agus mengatakan, pada hasil pemeriksaan sebelumnya di Banjarbaru, yang dilakukan terhadap santri di dua pondok pesantren, terdapat 52 orang terkena campak dan rubella sehingga pihaknya mengambil sampel untuk uji laboratorium.

Agus juga menjelaskan, terdapat 40 sampel dikirimkan ke laboratorium di Surabaya, dan hasilnya ada 37 orang dinyatakan positif menderita Rubella yang penularan virusnya sangat mudah dan cepat.

"Sebanyak 52 orang yang semula diduga terkena campak dan rubella diminta tidak beraktivitas di pondok pesantren sehingga beristirahat di rumah dan kondisi mereka sudah membaik," ungkapnya.

Penyakit rubella ini disebabkan virus yang sangat mudah menyebar yaitu melalui butiran air liur di udara yang ditularkan penderita melalui batuk atau bersin ketika saling berdekatan.

Infeksi berupa ruam merah yang terdapat di kulit dan rubella ini pada umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Dan Infeksi ini dapat dicegah menggunakan vaksin.

"Banyaknya jumlah penderita yang positif terserang rubella disikapi dengan pemberian vaksinasi MR yang merupakan program nasional pemerintah sehingga kami berupaya mencapai target," ujar Agus.

Target imunisasi (measles rubella) sejak awal Agustus lalu bagi anak sekolah di Kota Banjarbaru sebanyak 60 persen, namun kenyataannya hingga akhir bulan target tersebut baru mencapai setengahnya.

"Pemberian vaksin sempat tertunda karena pro dan kontra sehingga tidak mencapai target. Tapi sekarang karena pentingnya vaksin sehingga kami bekerja maksimal selama September," ujarnya.

Agus menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru akan lebih memaksimalkan sosialisasi diikuti dengan pemberian vaksin bagi siswa di sekolah maupun santri di pondok pesantren yang tersebar di berbagai pelosok Banjarbaru.

"Kami ingin seluruh anak bebas campak dan rubella sesuai program pemerintah sehingga akan semakin memaksimalkan sosialisasi dan pemberian vaksinasi terutama pada anak sekolah," katanya.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI

tirto.id - Kesehatan
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani