Menuju konten utama

Soal TGB Jadi Cawapres Ganjar, PPP: Namanya Usulan Sah-Sah Saja

Juru Bicara DPP PPP Achmad Baidlowi menyampaikan bahwa dalam penentuan cawapres pendamping Ganjar, ada sejumlah opsi yang perlu dipertimbangkan. 

Soal TGB Jadi Cawapres Ganjar, PPP: Namanya Usulan Sah-Sah Saja
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono (kanan) didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Muhammad Romahurmuziy (kiri) dan Sekjen Arwani Thomafi (tengah) berfoto bersama kader pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Jumat (16/6/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.

tirto.id - Juru Bicara DPP PPP Achmad Baidlowi atau akrab disapa Awiek mengungkapkan bahwa pihaknya terbuka dengan adanya wacana majunya Ketua Harian DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi untuk menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Pihaknya menganggap hal itu hanya sebagai usulan dan menjadi hal yang sah karena disampaikan oleh sesama partai politik rekan kerjasama PDIP, tempat Ganjar Pranowo berasal. Hingga saat ini PPP sudah memutuskan akan mengusung Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres untuk bersanding dengan Ganjar. Sebagaimana hasil Rapimnas PPP yang digelar pada Sabtu (17/6/2023) lalu.

"Ya namanya usulan tentu sah-sah saja," kata Awiek saat dihubungi Tirto pada Selasa (20/6/2023).

Namun Awiek menyampaikan bahwa dalam penentuan cawapres pendamping Ganjar, ada sejumlah opsi yang perlu dipertimbangkan. Dirinya merasa bahwa PPP lebih unggul dibanding Perindo karena memiliki basis suara yang lebih luas dan kursi perwakilan di DPR RI.

"Tapi nantinya akan ada skoring dari partai pengusungnya. Misalkan dari basis kursi di DPR bagaimana, kemudian basis sosialnya, basis elektoralnya. Itu semuanya kan harus dihitung," jelasnya.

Dirinya menegaskan bahwa siapapun cawapres yang menjadi pendamping Ganjar harus memiliki satu unsur penting yaitu potensi untuk menang. Dia berharap cawapres yang ditunjuk juga dapat memenangkan proses kontestasi dalam satu kali putaran.

"Semuanya untuk menang, sehingga siapapun calonnya Pak Ganjar itu ditetapkan untuk menambal kekurangan yang ada pada diri Pak Ganjar. Syukur-syukur bisa menang dalam satu putaran," tegasnya.

Meski demikian, PPP menyerahkan sepenuhnya proses penentuan cawapres kepada ketua umum yang saat ini bekerjasama dengan PDIP. Semuanya bergantung pada dinamika dan lobi politik antar petinggi partai.

"Ya kita harus optimis dan yakin itu, tergantung pada dinamika dan lobi-lobi politik ke depan," ungkapnya.

Sebelumnya, TGB menyerahkan sepenuhnya keputusan penentuan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan itu disampaikan setelah dirinya santer dibicarakan menjadi salah satu kandidat cawapres Ganjar Pranowo. TGB mengungkapkan bahwa Ibu Megawati dan PDIP adalah sosok dan partai politik yang sangat ideologis.

“Dapat dipastikan bahwa tokoh-tokoh yang masuk pertimbangan, bukanlah sosok yang lahir dari proses transaksional kepentingan jangka pendek, atau semata-mata konsesi titip-menitip. Tidak ada ceritanya Ibu Megawati bisa didesak-desak dengan cara-cara non-ideologis " kata TGB dalam keterangannya pada Senin (19/6/2023).

Kepada pihak-pihak yang mendorongnya untuk maju menjadi cawapres bagi Ganjar Pranowo, TGB meminta agar keputusan itu diserahkan ke publik. Sehingga keputusan yang dihasilkan murni dari suara dan aspirasi masyarakat.

“Kita jangan terlalu banyak berasumsi apalagi berandai-andai. Kedua, kami memberikan apresiasi kepada publik secara luas yang turut menambah nama-nama alternatif dari yang selama ini sudah berkembang," jelasnya.

Dia juga menjelaskan mengapa keputusan akhir soal cawapres ada di tangan Megawati Soekarnoputri. Hal itu dikarenakan posisi PDIP yang absolut dan bisa mencalonkan sendiri tanpa harus berkoalisi.

Baca juga artikel terkait ACHMAD BAIDLOWI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat