Menuju konten utama

Soal Quick Count Pilgub Jabar, Demiz Minta Lembaga Survei Jujur

Deddy Mizwar meminta lembaga-lembaga survei jujur dalam merilis data hitung cepat atau quick count Pilkada 2018.

Soal Quick Count Pilgub Jabar, Demiz Minta Lembaga Survei Jujur
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Dedddy Mizwar menyapa warga saat kampanye tatap muka di pasar takjil Ramadan di Dago, Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/5/2018). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

tirto.id - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar meminta lembaga-lembaga survei berlaku jujur dalam merilis informasi mengenai hitung cepat atau quick count hasil pemungutan suara di Pilkada yang berlangsung serentak hari ini, termasuk Pilgub Jabar 2018.

"Hitung cepat ini ada pengaruhnya, sebab ini ditonton sekian banyak masyarakat di Indonesia selama sekian jam, sehingga hasilnya [jika tidak jujur] menciptakan opini yang bisa berpotensi pada perselisihan," kata Deddy seperti dikutip Antara.

Demiz, sapaan akrab Deddy Mizwar, menyatakan hal itu kepada wartawan usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 61, Perumahan Jatiwaringin Asri, RT15, RW13, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi pada Rabu pagi (27/6/2018).

"Akurasi hitung cepat [yang kredibel] itu tidak pernah yang di luar margin error," kata dia.

Demiz berharap lembaga-lembaga survei menghindari upaya-upaya negatif yang dapat merusak kondusivitas pemungutan suara.

"Semisal, sebaran quick count yang sengaja diletakkan di kantong-kantong pemilih calon tertentu. Jadi harusnya kejujurannya dalam penyebarannya secara profesional harus diutamakan," kata Demiz.

Dia menyatakan demikian karena mengklaim pernah mendapati ada lembaga survei yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

"Kadang-kadang ada [lembaga survei] yang nakal. Saya lihat banyak hasilnya yang beda, itu barangkali penyebarannya tidak profesional melainkan sengaja by design di TPS untuk mempengaruhi pemilih," ujar dia.

Dia mengimbau para intelektual pengelola lembaga survei memiliki integritas dan bersikap profesional untuk menjaga situasi Pilkada.

"Kan ada Mahkamah konstitusi [kalau terjadi perselisihan soal hasil Pilkada], tapi kita tidak mau itu terjadi," katanya.

Meskipun begitu, Deddy memaklumi aktivitas lembaga-lembaga survei yang melakukan hitung cepat terhadap hasil Pilkada. Sebab hal itu merupakan hak setiap orang maupun lembaga.

Pilgub Jabar 2018 diikuti oleh empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Masing-masing pasangan itu sesuai urutan nomor urutnya adalah, Ridwan Kamil-Uu Rhuzanul Ulum, TB Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Sejumlah lembaga survei memprediksi Pilkada Jabar 2018, yang melibatkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 31,7 juta orang, menjadi ajang persaingan ketat dua pasangan calon, yakni Ridwan-Uu dan Deddy-Dedi.

Untuk memantau hasil hitung cepat Pilkada Jabar 2018, bisa dilihat pada laman Tirto yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga survei, pada Rabu (27/6).

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom