tirto.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, merasa cuitan Duta Besar Arab Saudi Osamah Muhammad Al Shuaibi tidak tepat. Ia menilai apa yang dilakukan Dubes Arab sudah termasuk mencampuri politik Indonesia.
Hal ini disampaikan Arya di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
"Tolong pemerintah Saudi itu jangan mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Dia harus tahu batas-batas yang namanya hubungan antar dua negara," kata Arya.
Ia menyinggung bahwa Indonesia tak pernah mengintervensi politik dalam negeri Arab. Meski terkadang Indonesia--melalui pemerintahan--turut berkomentar, tapi semua masih dalam kerangka hukum yang berlaku.
"Makanya, saya bilang dia terlalu mencampuri urusan dalam negeri kita. [Karena itu] banyak yang protes keras ke mereka. Kami harapkan mereka menahan dirilah."
Osamah, lewat Twitternya @Os_alshuibi, mengatakan "massa yang berjumlah lebih dari satu juta berkumpul demi menyatakan persatuan umat Islam merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera tauhid oleh seorang atau pihak organisasi sesat, menyimpang, kurang lebih sebulan yang lalu."
Massa lebih dari satu juta yang dimaksud adalah Reuni Akbar 212, sementara pembakaran bendera tauhid yang dimaksud terjadi di Garut, pada saat perayaan Hari Santri Nasional, Senin 22 Oktober 2018. Pembakar Bendera adalah seorang anggota Banser, organisasi sayap GP Ansor.
Cuitan Osamah kini sudah tidak ada. Namun tangkapan layarnya disertakan dalam surat keberatan GP Ansor dan Nahdlatul Ulama. Di sana keduanya meminta Kementerian Luar Negeri menuntut permintaan maaf dan klarifikasi dari Osamah.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Rio Apinino