tirto.id - Ketua Komisi Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KKPKC) Kevikepan Yogyakarta, Agus Sumaryoto mengatakan, akan melakukan pendampingan terhadap keluarga almarhum bernama Albertus Slamet Sugihardi yang mengalami insiden pemotongan nisan salib di permakaman Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta.
"Kita semua sepakat untuk menciptakan suasana damai. Soal korban itu kan nanti akan kami coba dekati, terutama misalnya [jika] mengalami trauma kita pulihkan, ya kita temani. Itu saja," kata dia usai melakukan pertemuan dengan aparat keamanan dan Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) Yogyakarta, Selasa (18/12/2018).
Agus mengakui memang belum bertemu langsung dengan keluarga almarhum Albertus Slamet Sugihardi untuk mengkonfirmasi perihal insiden pemotongan nisan salib itu.
Oleh sebab itu, pihaknya juga belum mengetahui kondisi psikologis keluarga. Namun, ia menilai bahwa insiden itu memang berpotensi menimbulkan trauma.
"Kami akan lakukan pendampingan keluarga untuk memulihkan kondisinya itu. Kita belum melihat kondisi psikologi keluarga, baru mendengar berita sana-sini," ujarnya.
Sementara terkait dengan insiden pemotongan nisan salib, ia mengatakan bahwa hal itu tidak mempengaruhi keimanan seseorang.
"Sebenarnya itu semua simbol. Iman Katolik ada di dalam hatinya, kalau simbol itu seperti apa barang-barang dirusak, sebenarnya yang sakit sosialnya. Kalau imannya tidak akan terpengaruhi," kata Agus.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Alexander Haryanto