tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengklaim partainya tidak pernah meminta jatah kursi menteri pada presiden terpilih Joko Widodo. Di sisi lain, kata Eddy, Jokowi juga tidak pernah menawarkan jatah menteri kepada PAN.
"Ditawarkan juga tidak, kami kan tidak mau kegeeran nyodor-nyodorin nama. Bukan karakter PAN untuk meminta-minta," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019).
Menurut Eddy, keputusan untuk menentukan komposisi kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Saya pikir perlu kita hargai, apresiasi, bagaimana pun juga Pak Presiden paling mengetahui siapa kabinet yang akan membantu bekerja bersama beliau untuk menghadapi tantangan besar lima tahun mendatang," ungkapnya.
Terkait arah dukungan PAN setelah Pilpres 2019, menurut Eddy, partainya belum menentukan arah dukungan politiknya, apakah akan berada di luar pemerintah atau justru masuk ke dalam koalisi pemerintahan.
Meski begitu, ia menyiratkan partainya bakal mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bila mendapatkan jatah menteri. "Kalau enggak dapat jatah menteri kan enggak bisa bekerja sama dengan pemerintah," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan susunan kabinet kerja jilid II telah selesai. Jokowi memastikan akan segera mengumumkan jajaran menteri barunya periode 2019-2024.
"Sudah siap dan bisa segera saya umumkan," kata Jokowi usai pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/8/2019).
Jokowi menyebut nama-nama menteri telah disampaikan kepada Ketua Umum partai politik pengusungnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Partai sudah diberitahu nama-nama anggota kabinet," katanya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto