Menuju konten utama

Soal Busa di Kali Sentiong, Warga Nilai Imbauan Anies Tidak Tepat

Sejumlah warga di sekitar Kali Sentiong menilai imbauan Anies terkait upaya mengurangi limbah detergen sulit dilakukan.

Soal Busa di Kali Sentiong, Warga Nilai Imbauan Anies Tidak Tepat
Alat nano bubble bekerja dengan mengeluarkan gelembung untuk mengurangi bau tak sedap di Kali Item, Kemayoran, Jakarta, Selasa (31/7/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kondisi air di Kali Sentiong (kali item), yang dipenuhi busa, menyita perhatian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia menyambangi sungai itu, Rabu kemarin (2/12/2018). Anies lalu mengunggah foto kondisi Kali Sentiong yang dibanjiri busa di akun instagramnya.

Di unggahannya, Anies menyebut busa di Kali Sentiong disebabkan oleh limbah detergen yang dibuang oleh warga.

"Limbah detergen dari berbagai sumber, khususnya rumah tangga, terakumulasi di danau sunter, menjadi berbusa ketika [air Danau Sunter] dipompa dialirkan ke Kali Sentiong," tulis Anies.

Dia berjanji akan menangani permasalahan ini secara komprehensif dengan menyediakan Instalasi Pengelolaan Limbah Air Komunal. Anies juga mengimbau warga untuk menggunakan soft deterjen yang lebih ramah lingkungan agar pencemaran di Kali Sentiong tidak semakin parah.

Akan tetapi, sejumlah warga yang tinggal di sekitar Kali Sentiong menilai imbauan Anies tersebut sulit untuk dipraktikkan.

Sebagai contoh, Hani (35), Warga RW 4, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara mengaku tidak tahu menahu mengenai soft detergen yang dimaksud oleh Anies.

"Enggak tahu, saya cari [detergen] yang murah saja," kata Hani saat ditemui reporter Tirto pada Kamis (3/1/2019),

Hani pun berharap agar Pemprov DKI Jakarta menempuh langkah, yang tak memberatkan warga, untuk mengurangi limbah detergen di Kali Sentiong.

Menurut Hani, kemunculan banyak busa di Kali Sentiong jarang terjadi. Dia pun tidak mengetahui sebab pastinya. “Memang kadang ada busa di sana, kemaren doang pas banyak banget," ujar dia.

Komentar serupa disampaikan oleh warga Kelurahan Sunter Jaya lainnya, Supartini (56) dan Lilik (35). Supartini mengatakan warga tidak punya alternatif lain untuk pembuangan limbah rumah tangga.

"Semua orang (di Sunter Jaya) pasti buang ke situ (Kali Sentiong). Tidak ada tempat pembuangan lain," ujar dia.

Sementara Lilik meminta Anies memberikan solusi yang lebih tepat, karena setiap hari, warga pasti memakai deterjen. "Harusnya pemerintah bikin alur pembuanganya saja yang lain," kata Lilik.

Seorang warga pemilik usaha pencucian mobil di sekitar Kali Sentiong, Ari juga menilai pemakaian sabun maupun detergen sulit dibatasi.

Dia mengakui pengurangan limbah detergen yang dibuang ke Kali Sentiong bisa membuat kualitas air di sungai, yang terkenal kerap menebar bau busuk, itu membaik. Namun, dia menganggap mayoritas warga tidak mungkin melakukannya.

“Di kehidupan sehari-hari kita enggak bisa lepas dari sabun," kata Ari.

Baca juga artikel terkait KALI SENTIONG atau tulisan lainnya dari Nadhen Ivan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Nadhen Ivan
Penulis: Nadhen Ivan
Editor: Addi M Idhom