tirto.id - Survei dari lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan mayoritas responden yang disurvei menyebut tidak setuju bahwa Partai Komunisme Indonesia (PKI) bangkit kembali.
Hal tersebut berdasarkan survei SMRC yang dilakukan sejak 15 hingga 21 September 2021.
Survei bertajuk "Sikap Publik pada Pancasila dan Ancaman Komunis" tersebut melibatkan 1.220 responden yang dipilih acak dengan margin of error 3,19 persen.
Salah pendekatan survei berdasarkan kelompok masyarakat, terutama dalam konteks elektoral politik Pilpres 2019.
"Yang percaya sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI lebih banyak massa pemilih Prabowo-Sandi 27 persen, Jokowi-Ma'ruf 9 persen," ujar Manager Program SMRC Saidiman Ahmad dalam konferensi pers daring, Jumat (1/10/2021).
Sementara itu responden berbasis pemilih partai yang percaya isu kebangkitan PKI yaitu Partai Kebangkitan Bangsa sebesar 27 persen, Partai Gerindra 34 persen, dan Partai Demokrat 26 persen.
SMRC juga mencatat bahwa mayoritas masyarakat sebenarnya sudah tak percaya terhadap kebangkitan PKI. SMRC mencatat 84 persen tidak setuju dengan pendapat bahwa PKI akan bangkit lagi.
"Yang setuju hanya 14 persen dan tidak menjawab 2 persen," ujar Saidiman.
Namun dari 14 persen yang menyetujui bahwa sedang terjadi upaya kebangkitan PKI terdiri atas 49 persen menilai upaya tersebut sudah menjadi ancaman nyata; 24 persen menilai ancaman itu sedikit sudah menjadi ancaman bagi negara; 16 persen menilai belum menjadi ancaman; dan 7 persennya menilai upaya tersebut tidak akan pernah menjadi ancaman.
SMRC juga mencatat tren terhadap isu kebangkitan PKI dari 2016 hingga 2021. Nyatanya isu kebangkitan PKI tidak banyak direspons masyarakat.
"Dalam enam tahun terakhir, yang setuju dengan pendapat bahwa sekarang sedang ada kebangkitan PKI hanya berkisar 10-16 persen," tukas Saidiman.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali