tirto.id - Presiden Joko Widodo menggulirkan wacana skenario untuk mencegah masyarakat mudik pada hari raya Idul Fitri, akhir Mei 2020. Salah satu skenario yang diusulkan Jokowi yakni mengganti jadwal mudik pada hari libur nasional setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Saya melihat mungkin untuk mudik dalam rangka menenangkan masyarakat mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya, mungkin ini bisa dibicarakan," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (2/4/2020) dilansir dari Antara.
Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema " Lanjutan Pembahasan Antisipasi Mudik" melalui "video conference" bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin serta para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Untuk melengkapi skenario pergeseran hari libur tersebut, Jokowi juga mengusulkan dua skenario lainnya yakni pemerintah bisa memberikan fasilitas dan infrastruktur khusus mudik seperti saat mudik Lebaran. Selain itu, pemerintah daerah bisa saja nantinya menggratiskan tempat-tempat wisata yang dimilikinya agar masyarakat beramai-ramai mengungjungi tempat wisata tersebut.
Menurut Jokowi bila skenario-skenario tersebut dilakukan, masyarakat dapat dengan tenang tetap ada di rumah khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah Jabodetabek.
"Saya ingatkan kita sudah menetapkan status kedaruratan kesehatan dan pembatasan sosial berskala besar sebagai rujukan bersama dan juga perlu saya jelaskan lagi mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, wali kota sampai ke kepala desa, lurah harus satu visi yang sama satu strategi yang sama menyelesaikan persoalan yang sedang kita hadapi saat ini," tegas Presiden.
Sebelumnya pemerintah menetapkan hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah jatuh pada 24-25 Mei 2020 dengan cuti bersama pada 26-29 Mei 2020. Pemerintah pun dikabarkan tengah menyiapkan aturan terkait mudik Lebaran 2020 ini lantaran adanya pandemi corona COVID-19.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto