tirto.id - Rusia dan Ukraina masih terus berperang sampai hari ini, Selasa, 25 Oktober 2022. Menurut berita terbaru, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan kepada barat, perang di Ukraina sedang menuju "eskalasi yang tidak terkendali".
Al Jazeera memberitakan, Rusia mengatakan, pasukannya sudah mencegah upaya Ukraina menerobos masuk ke dalam garis kendalinya.
Hal tersebut berkaitan dengan sikap Rusia yang meminta orang-orang di kota Kherson agar melarikan diri karena akan ada serangan dari Ukraina.
Pemerintahan Kherson yang dicaplok Rusia telah mengumumkan akan membentuk milisi. Mereka meminta semua pria yang tersisa bisa bergabung dalam perjuangan.
Situasi Perang Rusia-Ukraina Hari ke-244
Seperti diwartakan The Guardian, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah mendesak Israel untuk bergabung dalam perang melawan Rusia
Di sisi lain, Israel memang mengutuk Rusia dalam perang tersebut, tetapi negara itu membatasi bantuan kemanusiaan dan peralatan pertahanan.
Namun, baru-baru ini, Israel menawarkan bantuan kepada Ukraina untuk memperingatkan serangan udara kepada warga sipil. Presiden Zelenskyy kemudian meminta para pemimpin Israel mempertimbangkan agar mengirim pertahanan udara.
Menurut kepala direktorat intelijen pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov, Rusia membawa unit militer baru ke Kherson, bersiap mempertahankan kota dari serangan balasan Ukraina.
Sementara itu, kantor berita Rusia, TASS memberitakan, menurut kepala administrasi Melitopol Galina Danilshenko, Ukraina menggunakan serangan teroris untuk mengganggu pekerjaan orang-orang di media ZaMedia.
"Sebuah bom mobil meledak di depan pusat TV, di mana saluran [ZaMedia] berada. Saluran tersebut memberikan informasi yang benar bagi penduduk wilayah yang dibebaskan. Itulah mengapa rezim Kiev ingin membungkamnya," kata Danilshenko.
Sebagai catatan, sebuah mobil meledak di pagi hari di dekat pusat TV Zaporozhye yang menghancurkan jendela dan pintu interior. Ledakan itu juga merusak bangunan tempat tinggal yang berdekatan dan mobil yang lewat.
Menurut pemerintah, lima warga sipil menerima luka ringan, termasuk karyawan. Salah satunya dirawat di rumah sakit.
Editor: Iswara N Raditya