tirto.id - Sehari sebelum pembunuhan Kim Jong-nam, Siti Aisyah dikabarkan berpesta dengan teman-temannya untuk merayakan keberhasilannya tertunda sebagai selebriti Internet.
Salah satu teman dekatnya yang berbicara kepada China Press, mengatakan teman-teman Siti Aisyah ikut memiliki andil merayakan pesta ulang tahun untuknya di sebuah klub malam terkenal di Kuala Lumpur pada 12 Februari.
Acara itu berlangsung sebelum dia dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam sebuah aksi iseng dalam reality show yang menjadi peristiwa naas bagi Kim Jong-nam
Dalam rekaman video perayaan yang ditampilkan China Press itu, Siti Aisyah tampak tertawa dan menutupi wajahnya dengan malu-malu ketika teman-temannya berkomentar bahwa ia akan menjadi "bintang besar". Untuk diketahui, Siti Aisyah berulang tahun pada 11 Februari.
"Saya tidak percaya Siti Aisyah akan membunuh seseorang hanya untuk uang. Itu tidak mungkin. Saya pikir dia telah dijebak," kata temannya yang tidak mau menyebutkan identitasnya itu.
Ia menambahkan, dirinya terkejut ketika Siti Aisyah disebut sebagai salah satu tersangka yang membunuh saudara tiri diktator Korea Utara, Kim Jong-un.
Siti Aisyah, menurutnya, tidak tahu dan tidak punya motif untuk membunuh Kim Jong-nam. Meskipun tidak punya cara untuk mencari tahu kebenaran, ia percaya bahwa Siti Aisyah tidak bersalah.
"Dia adalah orang yang sangat sederhana. [Siti Aisyah] berharap untuk satu hari istirahat dari industri hiburan," ungkap kawannya itu. "Saya tahu dari ambisinya sekitar satu tahun yang lalu," tuturnya.
Mengutip dari laman The Star, Senin (27/2/2017), kawan dekatanya itu berharap Siti Aisyah akan segera dibebaskan dan bersatu kembali dengan keluarganya di Indonesia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Siti Aisyah adalah salah satu dari dua tersangka wanita yang menurut kepolisian telah mengusap wajah Jong-nam dengan bahan kimia mematikan di aula keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, pada 13 Februari lalu.
Setelahnya, Siti Aisyah ditangkap tiga hari kemudian.
Siti Aisyah mengatakan kepada pejabat kedutaan Indonesia bahwa dirinya dibayar 400 ringgit Malaysia untuk mengambil bagian dalam aksi yang dikiranya sebuah lelucon. Ia juga diberi kesan bahwa cairan yang diberikan kepadanya adalah baby oil.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari