tirto.id - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua mengklaim dengan melaksanakan sirkumsisi dengan menggunakan metode prepex dapat mengurangi resiko penularan HIV sebanyak 76 persen di wilayahnya.
Sekretaris KPA Provinsi Papua Constant Karma menjelaskan sirkumsisi prepex adalah melakukan sunat memakai alat sejenis karet sehingga tidak lagi dilakukan secara tradisional atau menggunakan laser.
"Melalui sirkumsisi ini, selain dapat menghindari HIV, juga dapat menghindari delapan jenis penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) lainnya," kata Karma sebagaimana dilaporkan Antara, Sabtu (5/3/2016).
Untuk itu, Karma mengagendakan, pihaknya akan memulai program sirkumsisi tahap kedua di Provinsi Papua pada Maret 2016.Untuk mempersiapkan mulainya program tersebut, pihaknya telah memesan paket prepex sebanyak 6000 buah.
"Untuk sirkumsisi tahap kedua ini akan kembali dimulai di Kota Jayapura dan beberapa kabupaten lain seperti Nabire, Merauke serta Biak," katanya.
Perlu diketahui, sirkumsisi prepex dilakukan dengan menggunakan semacam cincin karet yang dipasang untuk menjepit kulit khitan. Dengan cincin tersebut jaringan kulup akan mati dan kemudian dibersihkan tanpa menyebabkan perdarahan.
Sekadar info, penelitian Organisasi Kesehatan Dunia dan UNAIDS di Rwanda menunjukkan laki-laki yang melakukan sirkumsisi dengan metode prepex memiliki penurunan risiko terinfeksi HIV sebesar 53% sampai 60%.