Menuju konten utama

Sir William Henry Perkin Temukan Warna Ungu pada Usia 18 Tahun

Sir William Henry Perkin menemukan warna ungu saat menjadi asisten termuda ahli kimia asal Jerman, August Wilhelm Hofmann.

Sir William Henry Perkin Temukan Warna Ungu pada Usia 18 Tahun
Ulang tahun Sir William Henry Perkin ke 180. screenshot/google.com

tirto.id - Sir William Henry Perkin menemukan warna ungu sintetis pada usia 18 tahun. Ia memang sudah menyukai kimia sejak muda. Bakat Perkin pertama kali diketahui oleh Thomas Hall, guru Perkin di City of London School. Hall mendorong Perkin untuk menghadiri kuliah-kuliah umum dari para profesor kimia, salah satunya Michael Faraday.

Karena kuliah Faraday itu, keinginan Perkin untuk mendalami kimia semakin besar. Perkin pun berniat meneruskan sekolahnya di Royal College of Chemistry. Niat Perkin lantas mendapat penolakan dari ayahnya yang menginginkan Perkin menggeluti dunia arsitektur, seperti saudara-saudaranya yang lain.

Meski ayah Perkin berusaha keras agar anak ketiganya itu mengurungkan niat, desakan dari Hall dan keinginan kuat Perkin lebih kuat. Perkin pun masuk Royal College of Chemistry pada 1853, saat usianya masih 15 tahun. Kala itu, Royal College dipimpin oleh ahli kimia asal Jerman, August Wilhelm Hofmann.

Tak butuh waktu lama bagi Hofmann untuk menyadari bakat Perkin. Hanya dalam dua tahun, Hofmann menjadikan Perkin asisten termuda di Royal College. Tak lama setelah itu, di usinya yang ke-18, Perkin menciptakan penemuan, yang membuatnya dikenal dunia dan kaya raya.

Perkin lahir dari keluarga kaya di Shadwell, sebuah daerah dermaga kumuh yang berada di East End of London. Pria kelahiran 12 Maret 1838 ini menyukai banyak hal di masa mudanya, teknik (yang diajarkan ayahnya), sains, seni, dan fotografi.

Kegemarannya pada kimia muncul dari sebuah laboratorium tua di rumah sang kakek. Dari situlah, Perkin mulai menggeluti ilmu kimia di sekolahnya, City of London School.

Penemuan Perkin berawal dari ketidaksengajaan. Awalnya ia membersihkan kotoran yang menempel di gelas kimia bekas percobaannya yang gagal. Perkin memperhatikan zat tersebut meninggalkan noda ungu saat diencerkan dengan alkohol.

Berpijak pada penemuannya itu, ia memusatkan perhatian pada pematenan, pembuatan dan upaya-upaya komersil mempopulerkan warna sintetis ungu pertama yang dia beri nama “mauveine.”

Penemuan Perkin ini jelas mempengaruhi industri tekstil saat itu yang sedang berkembang. Pakaian berwarna ungu sedang menjadi tren saat itu, meski harganya sangat mahal dan mudah luntur.

Melalui penemuannya ini, Perkin membuat pewarna buatan ungu menjadi mudah diakses, tak lagi mahal dan tentunya memicu tren warna ungu makin tinggi.

Perkin dianugerahi gelar kebangsawanan pada 1906 saat ulang tahun penemuannya yang ke-50, demikian seperti dikutip dari Britannica.

Pada 1908, atau setahun setelah kematian Sir William Henry Perkin, pemberian 'Perkin Medal' menjadi ajang penghargaan tahunan.

Penyelenggara event ini adalah Society of Chemical Industry (SCI) yang disebut sebagai penghargaan tertinggi dalam industri kimia Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Humaniora
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra