tirto.id - William Henry Perkin, si penemu warna sintetis, lahir pada 12 Maret 1838 di Shadwell, sebuah daerah dermaga kumuh yang berada di East End of London. Namun, Perkin berasal dari keluarga kaya raya dengan ayah yang berprofesi sebagai tukang bangunan.
Perkin muda menyukai banyak hal, teknik (yang diajarkan ayahnya), sains, seni, dan fotografi. Kegemarannya pada kimia muncul dari sebuah laboratorium tua di rumah sang kakeh. Dari situlah, Perkin mulai menggeluti ilmu kimia di sekolahnya, City of London School.
Bakat Perkin dalam kimia mulai mendapat perhatian gurunya, Thomas Hall yang sangat mendukung hal tersebut. Hall mendorong Perkin untuk menghadiri kuliah-kuliah umum dari para profesor kimia.
Keinginan Perkin mendalami ilmu kimia semakin besar setelah ia mengikuti kuliah umum dari ilmuwan terkemuka Michael Faraday di Royal Institution. Perkin pun berniat meneruskan sekolahnya di Royal College of Chemistry.
Niat Perkin lantas mendapat penolakan dari ayahnya yang menginginkan Perkin menggeluti dunia arsitektur, seperti saudara-saudaranya yang lain. Ayah Perkin pun berusaha keras agar anak ketiganya itu mengurungkan niat, namun desakan dari Hall dan keinginan kuat Perkin menang.
Perkin masuk Royal College of Chemistry pada 1853, saat usianya masih 15 tahun. Kala itu, Royal College dipimpin oleh ahli kimia asal Jerman, August Wilhelm Hofmann.
Tak butuh waktu lama bagi Hofmann untuk menyadari bakat Perkin. Hanya dalam dua tahun, Hofmann menjadikan Perkin asisten termuda di Royal College. Tak lama setelah itu, di usinya yang ke-18, Perkin menciptakan penemuan, yang membuatnya dikenal dunia dan kaya raya.
Penemuan Perkin berawal dari ketidaksengajaan. Awalnya ia membersihkan kotoran yang menempel di gelas kimia bekas percobaannya yang gagal. Perkin memperhatikan zat tersebut meninggalkan noda ungu saat diencerkan dengan alkohol.
Berpijak pada penemuannya itu, ia memusatkan perhatian pada pematenan, pembuatan dan upaya-upaya komersil mempopulerkan warna sintetis ungu pertama yang dia beri nama “mauveine.”
Penemuan Perkin ini jelas mempengaruhi industri tekstil saat itu yang sedang berkembang. Pakaian berwarna ungu sedang menjadi tren saat itu, meski harganya sangat mahal dan mudah luntur.
Melalui penemuannya ini, Perkin membuat pewarna buatan ungu menjadi mudah diakses, tak lagi mahal dan tentunya memicu tren warna ungu makin tinggi.
Perkin dianugerahi gelar kebangsawanan pada 1906 saat ulang tahun penemuannya yang ke-50, dilansir dari Britannica.
Pada 1908, atau setahun setelah kematian Sir William Henry Perkin, pemberian 'Perkin Medal' menjadi ajang penghargaan tahunan.
Penyelenggara event ini adalah Society of Chemical Industry (SCI) yang disebut sebagai penghargaan tertinggi dalam industri kimia Amerika Serikat.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra