tirto.id - Novel Surat Kecil untuk Tuhan merupakan novel karya perdana Agnes Davonar yang sempat populer lebih dari satu dekade lalu. Novel tersebut diklaim merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang pejuang kanker ganas bernama Gita Sesa Wanda Cantika.
Davonar sendiri merupakan pengarang yang aktif di dalam dunia kepenulisan. Pengarang yang kerap menulis kisah sedih ini telah mengeluarkan sejumlah novel best seller seperti My Idiots Brother, Ayah Mengapa Aku Berbeda, dan My Last Love.
Surat Kecil untuk Tuhan mengisahkan sang pemeran utamanya membuat sebuah surat kepada Tuhan. Surat yang berisi rangkaian permohonan itu merupakan surat terakhirnya sebelum ia meninggal. Salah satu bait dari surat itu berbunyi:
Tuhan...
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Ketenaran novel tersebut membuatnya diangkat menjadi film judul yang sama pada 2011. Film yang diperankan oleh Dinda Hauw, Alex Komang, dan Dwi Andika itu turut meraih kepopuleran terutama dikalangan penggemar novelnya.
Surat Kecil untuk Tuhan dicetak pertama kali pada 2008 oleh penerbit Inandra Publisher. Buku tersebut juga dipublikasikan dalam format talking book oleh Yayasan Mitra Netra pada 2010 dengan narasi oleh Kundarti. Format tersebut dibuat khusus untuk kepentingan tuna netra.
Sinopsis Novel Surat Kecil untuk Tuhan
Surat Kecil untuk Tuhan bercerita tentang seorang gadis bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke yang merupakan pejuang kanker rhabdomyosarcoma. Ia baru berusia 13 tahun ketika mengidap penyakit tersebut.
Keke lahir dikeluarga yang berada, namun tidak utuh. Orang tuanya bercerai dan ia harus hidup bersama ayah dan dua kakak laki-lakinya. Prestasi akademik maupun kehidupan sosial Keke sangat baik. Ia memiliki banyak teman dekat dan kekasih yang menyayanginya.
Sayangnya, kehidupannya yang damai mendadak runtuh setelah ia didiagnosis mengidap kanker ganas bernama rhabdomyosarcoma. Penyakit yang awalnya "hanya-sakit-mata" itu perlahan-lahan merenggut banyak hal dari Keke, termasuk kehidupan sekolahnya yang normal dan penampilan fisiknya.
Selama tiga tahun hidup dengan kanker ganas, Keke selalu dihantui dengan bayang-bayang kematian. Ia kemudian memutuskan menulis surat kecil kepada Tuhan berisi berbagai permohonan, termasuk keinginannya untuk sembuh, tumbuh dewasa, hingga agar tidak ada lagi orang yang bernasib sama dengannya.