tirto.id - Tiga film Indonesia akan rilis di bioskop pada pekan terakhir November 2019, atau tepatnya pada Kamis (28/11/2019). Salah satu filmnya mengangkat soal petualangan Maudy Ayunda dan Hamish Daud dalam Trinity Treveller. Berikut daftar dan sinopsis film Indonesia yang rilis pekan ini.
- Trinity Traveler
Usia yang mulai menginjak dewasa membuat orang tua Trinity mendesaknya segera menikah. Alasan utamanya agar dia lebih bahagia. Di saat seperti itu, Trinity kembali bertemu dengan Paul dan menjalin komunikasi yang intens. Paul seorang fotografer yang handal dan sibuk.
Pada suatu momen, mereka bepergian bersama. Kecocokan semakin terasa. Sayangnya, kesibukan masing-masing yang padat membuat komunikasi mereka buruk. Kini masing-masing dari Trinity dan Paul menghadapi dilema antara cinta atau hobi mereka.
Film ini dibintangi Maudy Ayunda, Hamish Daud, Rachel Amanda, Anggika Bolsterli, Babe Cabiita, Cut Mini, Farhan, Ayu Dewi, Dayu Wijanto, dan Melaney Ricardo.
Trinity Treveller merupakan karya sutradara Rizal Mantovani serta penulis naskah Rahabi Mandra. Film bergenre drama ini berada dalam naungan studio produksi Starvision dan Tujuh Bintang Sinema.
- Nightmare Side Delusional
Namun, sifat Shelly yang tertutup membuat Naya penasaran. Di saat yang sama, Naya juga dibuat penasaran oleh siaran radio Nightmare Side yang sering dia dengarkan.
Radio itu sering menceritakan kisah-kisah horor yang kemudian disusul mimpi buruk oleh Naya. Saking seramnya, mimpi buruk itu seolah nyata. Naya belum tahu jelas, latar belakang yang menjadi awal mimpi buruknya.
Para pemain yang bergabung di antaranya Gege Elisa, Elina Joerg, Fay Nabila, Ajil Ditto, Melisa Karim, Bayu Oktara, Mo Sidik, Anyun Cadel, Raisa Kamila, Thalia Ardan Lovely Squad, dan Gita Ardan Lovely Squad.
Nightmare Side Delusional merupakan karya sutradara Joel Fadly dengan Dewi Fita dan Yovan Nainggolan membantu dalam hal penulisan naskah. Film bergenre drama horor ini berada dalam naungan studio produksi Dash Picture.
- Sang Prawira
Sayangnya, Horas berpikir lain, dia ingin menjadi seorang polisi. Pengabdian kepada negara lebih penting daripada urusan pribadi, mungkin itu yang terpikirkan oleh Horas.
Tentu jalan menjadi lebih berat untuk menggapai cita. Namun tetap saja, Horas berjuang untuk meraihnya. Keadaan ini semakin sulit saat Horas juga harus mengurus kisah cintanya dengan Nauli (Anggika Bolsterli), kisah cinta yang romantis, tetapi sangat rumit.
Selain pemain yang merupakan anggota polisi, Sang Prawira juga dibintangi oleh para menteri dan pejabat daerah.
Para pemain yang ada di film ini yaitu Ipda Aditia ACP, Anggika Bolsterli, Ipda Dimas Adit S, Ipda M. Fauzan Yonanndi, Tito Karnavian, Luhut Binsar Pandjaitan, Yassonnah H. Laoly, Ganjar Pranowo, Irjen Dr. Eko Indra H S, Irjen Agus A, Mayjend. TNI M. Sabrar F, dan Tri Tito Karnavian.
Sang Prawira berada dalam arahan sutradara Ponti Gea dan penulis naskah Onet Adithia Rizlan. Film ini merupakan kerjasama studio produksi MRG Film dan Mabes Polri. Sang Prawira merupakan film layar lebar pertama Ponti Gea dan Onet Adithia Rizlan.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra