tirto.id - Siklon Tropis Alfred melanda Queensland, Australia pada awal Maret 2025. Dewan Kota Brisbane memperingatkan kepada penduduk sekitar bahwa Siklon Tropis Alfred kategori dua diprediksi akan menghantam daratan pantai pada Sabtu pagi (8/2).
Silkon Tropis Alfred diprediksi menerjang daratan rendah di sepanjang garis pantai tenggara Queensland. Siklon Tropis Alfred diperkirakan memicu hembusan angin hingga 140 km/jam dan curah hujan 800 milimeter.
Peristiwa Siklon Tropis Alfred menyebabkan angin kencang dan hujan lebat hingga banjir di wilayah Brisbane. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat sekitar agar bersiap menghadapi potensi hujan lebat hingga bajir sungai dan memahami resikonya.
Pemerintah Australia terus mengirimkan peringatan darurat dan update informasi terkait Siklon Tropis Alfred. Polisi juga terus mentau dan memastika kepada masyarakat terdampak Silkon Tropis Alfred agar segera bersiap diri untuk dievakuasi.
Siklon Tropis Alfred Australia & Apakah Berdampak ke Indonesia?
Siklon Tropis Alfred diperkirakan akan melintasi Kepulauan Moreton Bay sekitar pukul 4 pagi pada hari Sabtu (8/2) sebagai badai kategori dua. Silkon Tropis Alfred berpotensi membawa angin kencang yang merusak dan risiko banjir yang mengancam jiwa.
Berdasarkan peta pelacak Siklon Alfred, badai tersebut diperkirakan akan melintasi pantai daratan antara Maroochydore dan Brisbane pada Sabtu (8/2) pukul 10 pagi waktu Australia.
Secara umum, siklon tropis berputar searah jarum jam di belahan bumi bagian selatan dan berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara. Siklon tropis membawa energi dari suhu permukaan laut yang mencapai 26 derajat.
Biro Meteorologi Australia menjelaskan, berdasarkan peta Siklon Tropis Alfred, badai tersebut bergerak dengan kecepatan sekitar 6 kilometer per jam, berdasarkan data pukul 10:02 malam AEST.
Badai kategori 2 itu hanya berjarak 80 kilometer di timur Brisbane dan 70 kilometer dari Gold Coast, merayap ke barat-barat laut dengan kecepatan 6 km/jam.
Dilansir dari laman Police Queensland Police News, Siklon Tropis Alfred kemungkinan akan melintasi pantai Queensland pada Jumat malam atau Sabtu dini hari. Angin kencang dan erosi pantai diperkirakan terjadi serta curah hujan tinggi.
Selain itu, Biro Meteorologi juga telah mengeluarkan peringatan banjir untuk wilayah NSW utara dan Queensland tenggara. Kedua wilayah tersebut kini berstatus siaga tinggi.
Berdasarkan laporan The Sydney Morning Herald, Siklon tersebut diperkirakan akan memicu hembusan angin hingga 140 km/jam dan hujan 800 milimeter hingga akhir pekan dari Brisbane hingga Northern Rivers di NSW.
Biro Meteorologi juga memberi peringatan untuk wilayah kota-kota dari Double Island Point hingga Grafton, termasuk Brisbane, Gold Coast, Sunshine Coast, Byron Bay, dan Ballina, tetapi tidak termasuk Grafton.
Akibat Siklon Tropis Alfred, pada Jumat (7/2) sebagian besar wilayah Australia tidak memiliki aliran listrik. Tak hanya itu, hamper 1.000 sekolah telah ditutp dan transportasi umum tidak beroperasi, termasuk bandara.
Hingga hari ini, pemerintah Australia terus menginformasikan pergerakan badai siklon tropis Alfred. Masyarakat diimbau untuk memantau Situs web Biro Meteorologi Australia serta Situs web Layanan Penanggulangan Bencana Queensland. Hal ini penting sebagai bagian dari mitigasi bencana akibat siklon tropis Alfred.
Hingga hari ini, belum ada data yang menunjukkan bahwa siklon tropis Alfred yang melanda Australia akan bergerak menuju wilayah Indonesia. Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pernah melaporkan tentang adanya bibit siklon tropis yang aktif pada awal Februari 2025.
Pada puncak musim hujan, Indonesia dikepung oleh dua bibit siklon tropis aktif yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca di berbagai wilayah.
Dua bibit siklon tropis aktif yang berada di sekitar wilayah selatan Indonesia, yaitu Bibit Siklon 99S yang tumbuh di Samudra Hindia selatan Banten. Sementara bibit Siklon 90S tumbuh di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua bibit siklon tropis di selatan Indonesia diprediksi bergerak ke arah baratdaya dan semakin menjauhi wilayah Indonesia.
Editor: Sarah Rahma Agustin & Beni Jo