tirto.id - Rudi Rohi adalah salah satu dari 11 panelis debat pertama capres-cawapres Pemilu 2024 yang berlangsung pada hari Selasa, 12 Desember 2023, di kantor KPU, Jakarta.
Mayoritas 11 panelis yang dipilih KPU berasal dari kalangan akademisi. Termasuk Rudi Rohi, seorang pakar ilmu politik Undana (Universitas Nusa Cendana), Kupang, NTT (Nusa Tenggara Timur).
Adapun panelis lain yang sama-sama berlatar belakang pengajar di universitas ialah Al Makin (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Gun Gun Heryanto (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Wawan Mas’udi (UGM).
Riwayat pendidikan tinggi Rudi Rohi dihabiskan dihabiskan di kota Yogyakarta sejak lulus S1 hingga meraih gelar doktor.
Bagaimana profil Rudi Rohi hingga terpilih sebagai seorang panelis debat perdana capres-cawapres Pemilu 2024 dengan tema hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi?
Profil Rudi Rohi
Rudi Rohi merupakan dosen kelahiran Kupang. Namanya terpilih sebagai panelis debat pertama capres-cawapres Pemilu 2024.
Rudi meraih gelar sarjana di kampus Universitas Janabadra Yogyakarta dan lulus tahun 2004. Setelah itu, ia melanjutkan ke jenjang S2 dan S3 di UGM.
Bersama UGM, Rudi Rohi meraih gelar MSi pada 2007 silam. Dirinya lantas kembali menempuh pendidikan S3 di kampus yang sama. Rudi dinyatakan lulus pada 2021 lalu dengan gelar Dr.
Berdasarkan laman PD Dikti, Rudi Rohi sekarang tercatat sebagai dosen tetap program studi Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana, Kupang. Jabatan fungsionalnya adalah lektor.
Pada 2008, ia sempat mengajar Enzimologi dan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Jakarta.
Adapun sejumlah mata kuliah yang diampu di Undana alias Universitas Nusa Cendana selama tahun 2022 seperti metodologi ilmu politik, administrasi pemerintahan lokal, dan teori-teori politik.
Mata kuliah lain ialah politik lokal dan otonomi daerah, pemikiran politik kontemporer, manajemen pemerintah daerah, hingga ekonomi politik.
Selain aktif mengajar, Rudi Rohi juga tercatat sebagai peneliti Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) di Kupang.
IRGSC merupakan lembaga penelitian yang fokus pada wilayah regional Indonesia, Timor Leste dan negara-negara ASEAN.
Mereka mempromosikan pembuatan kebijakan berbasis bukti, melalui pengembangan kapasitas para ilmuwan, birokrat, politisi lokal, aktivis LSM/CSO, pemimpin organisasi masyarakat sipil, dan pemimpin swasta.
IRGSC juga menerbitkan penelitian di sejumlah bidang, seperti tata kelola sumber daya mineral dan studi konflik. Lalu tata kelola perkotaan, desentralisasi dan politik. Kemudian tata kelola risiko bencana dan iklim hingga sistem pangan dan sistem nutrisi di bawah tekanan iklim.