Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Siapa Nupur Sharma: Komentar-Ucapan Kontroversi soal Nabi Muhammad?

Siapa Nupur Sharma, apa komentar dan ucapan Kontroversi soal Nabi Muhammad?

Siapa Nupur Sharma: Komentar-Ucapan Kontroversi soal Nabi Muhammad?
Pendukung kelompok agama Tehreek-e-Hurmat-e-Rasool berdemonstrasi mengutuk referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad baru-baru ini yang dibuat oleh Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu India, di Lahore, Pakistan, Rabu, 8 Juni , 2022. (AP Photo/K.M. Chaudary)

tirto.id - Nama politikus India, Nupur Sharma sedang menjadi sorotan sejak membuat komentar kontroversial tentang Nabi Muhammad. Pernyataan Nupur Sharma yang dilontarkan dalam debat TV beberapa hari lalu membuat marah umat Muslim India dan membuat marah lebih dari selusin negara Islam.

Seperti diberitakan Tmes Now News, selain Nupur, pemimpin partai lain, Naveen Jindai juga mendapat kritik setelah dia menulis konten ofensif terrhadap Islam di Twitter.

Nupur Sharma dan Naveen Jindai adalah kader Partai Bharatiya Janata (BPJ), di mana Nupur bertindak sebagai juru bicaranya. Tapi keduanya sudah diskors dari keanggotaan utama partai itu setelah komentar kontoversial mereka tentang Nabi Muhammad.

Komite Disiplin Pusat BJP menyatakan bahwa pendapat Nupur Sharma bertentangan dengan posisi partai dalam berbagai hal. Oleh karenanya, dia diskors dari partai.

“Partai Bharatiya Janata menghormati semua agama. BJP mengecam keras penghinaan terhadap tokoh agama dari agama apa pun,” kata Arun Singh, sekretaris jenderal nasional BJP dalam siaran pers.

"BJP juga sangat menentang ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama apa pun."

Siapa Nupur Sharma?

Seperti dikutip BBC, Nupur Sharma adalah pengacara yang pernah mengenyam pendidikan di fakultas hukum di Universitas Delhi. Dia memulai karier politiknya pada tahun 2008 ketika terpilih sebagai presiden serikat mahasiswa.

Karier politiknya mulai melesat pada tahun 2011 ketika dia kembali ke India usai menempuh pendidikan master di bidang hukum bisnis internasional dari London School of Economics.

Kemahirannya untuk berdebat dan mengemukakan pendapat dalam bahasa Inggris dan Hindi membuat dia mendapat posisi di komite mendia BJP untuk pemilihan majelis Delhi 2003.

Dua tahun kemudian, dia pernah menjadi kandidat BJP melawan Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal. Banyak yang tidak mengharapkan kemenangannya, tetapi kampanye energiknya justru mendapat pusat perhatian.

Akhirnya, Nupur Sharma diangkat sebagai juru bicara resmi untuk partai di Delhi dan pada tahun 2020, dia menjadi "juru bicara nasional" untuk BJP.

Nupur Sharma

Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang memerintah, karena mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat olehnya selama protes di Ahmedabad, India, Rabu, 8 Juni 2022. (Foto AP/Ajit Solanki)

Dalam beberapa tahun terakhir, Sharma sering muncul di TV India. Dia sering meneriaki dan mengolok-olok lawan politiknya, bahkan menyebut nama mereka. Dalam video pendek yang dibagikan para pendukungnya di Twitter baru-baru ini, dia menyebut seorang panelis "seorang munafik dan pembohong" dan menyuruhnya untuk "diam".

Nupur Sharma telah menulis surat permintaan maaf dan menarik pernyataannya tentang Nabi Muhammad. Selama beberapa hari terakhir, kata Nupur dalam sebuah pernyataan, Mahadev (Dewa Siwa) terus dihina dan tidak dihormati.

"Dengan mengejek dikatakan bahwa itu bukan 'Shivling' tetapi air mancur. Shivling (Gyanvapi) juga diejek dengan membandingkannya dengan rambu dan tiang pinggir jalan di Delhi," katanya.

"Saya tidak bisa mentolerir penghinaan dan ketidakhormatan terus-menerus ini terhadap Mahadev kami dan saya mengatakan beberapa hal sebagai tanggapannya," kata Sharma dalam permintaan maafnya.

"Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, saya dengan ini menarik pernyataan saya tanpa syarat. Itu tidak pernah menjadi niat saya. untuk menyakiti perasaan agama siapa pun." lanjutnya.

Baca juga artikel terkait POLITIK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya