tirto.id - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, baru-baru ini mendapatkan ucapan selamat dari Bongbong Marcos atas perolehan suara tertinggi sementara di Pemilu 2024. Lalu siapa Bongbong Marcos yang memberi ucapan selamat ke Prabowo ini?
Mengutip unggahan di akun X resmi @bongbongmarcos pada Selasa, 20 Februari 2024, Bongbong memberikan ucapan selamat kepada Prabowo karena telah berhasil meraih perolehan suara tertinggi sementara.
“Saya mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada Menteri Pertahanan @prabowo atas kepemimpinannya dalam penghitungan suara terakhir untuk menjadi Presiden Indonesia berikutnya,” tulis Bongbong setelah dialihbahasakan.
Selain memberikan ucapan selamat, Bongbong juga menyampaikan harapannya, untuk memperdalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina.
"Saya berharap dapat memperdalam hubungan bilateral PH dengan Indonesia, tetangga dekat dan mitra di ASEAN, terutama saat kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik tahun ini," tulisnya setelah dialihbahasakan.
Mendapat ucapan tersebut, Prabowo lantas memberikan ucapan terimakasih kepada Bongbong Marcos. Prabowo juga berharap dapat bekerja sama dengan Bobong guna melanjutkan persahabatan kuat yang telah terjalin selama 75 tahun terakhir.
Beranjak dari hal tersebut, lantas siapa Bongbong Marcos yang memberi ucapan selamat ke Prabowo ini?
Siapa Bongbong Marcos dan Profilnya?
Ferdinand Marcos Jr. atau dikenal dengan sebutan Bongbong Marcos merupakan laki-laki kelahiran Filipina, 13 September 1957. Dia saat ini menjabat sebagai Presiden Filipina. Dia menjadi orang nomor satu di Filipina sejak tahun 2022.
Merangkum laman Britannica, sebelum menjadi presiden, Bongbong juga pernah menjabat di pemerintahan pada tahun 1980-an hingga 2010-an sebagai senator, anggota kongres, gubernur dan wakil gubernur.
Bongbong terlahir dari keluarga politik terkemuka di Filipina. Ayahnya, Ferdinand Marcos merupakan mantan Presiden Filipina, yang pernah memerintah Filipina selama 20 tahun, sedangkan sang Ibu, Imelda Romualdez Marcos, pernah memegang kekuasaan besar sebagai ibu negara selama pemerintahan sang suami.
Ayah Bongbong dikenal sebagai sosok tokoh politik yang memiliki sistem pemerintahan otoriter. Keluarga Marcos juga tercatat pernah terjerat kasus korupsi terbesar di negara tersebut. Keluarga Marcos ditaksir menjarah uang negara hingga miliaran dolar.
Rezim Marcos yang otoriter kemudian berhasil digulingkan oleh pemberontakan rakyat yang dikenal sebagai Revolusi Kekuatan Rakyat di tahun 1986 silam. Akibat peristiwa tersebut, keluarga Marcos sempat mengasingkan diri di Hawaii.
Setelah peristiwa kelam itu berlalu, penerus keluarga Marcos, Bongbong Marcos kemudian mulai terjun ke dunia politik Filipina.
Bongbong sempat menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Oxford untuk mempelajari ilmu sosial, namun pendidikannya itu tidak sampai meraih gelar sarjana.
Kendati demikian, Bongbong dianugerahi gelar diploma khusus pada tahun 1978. Tak lama dari itu, ia mendaftar di program pascasarjana administrasi bisnis di Wharton School of Business, University of Pennsylvania pada 1979. Sayangnya Bongbong tidak lulus di universitas ini.
Setelah merasa cukup mengenyam pendidikan, Bongbong mulai terjun ke dunia politik pada 1981 dan berhasil menjadi wakil gubernur di Provinsi Ilocos Norte.
Kiprahnya di dunia politik mulai banyak dipertimbangkan publik, terlebih pada saat Bongbong berhasil menjabat sebagai gubernur provinsi sebanyak dua kali pada 1983-1986 dan 1998-2007, kemudian menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk distrik ke-2 Ilocos Norte dua kali (1992-1995 dan 2007-2010).
Reputasi Bobong kian meningkat di dunia politik Filipina pada saat ia terpilih menjadi anggota Senat pada 2010-2016.
Bongbong sempat mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden di tahun 2016, namun ia kalah oleh Leni Robredo dengan selisih perolehan suara tipis.
Di tahun 2021 Bongbong kemudian mengumumkan maju sebagai calon presiden Filipina. Di Pemilihan kali ini Bongbong berhasil memenangkan pemilihan umum dengan raihan hampir 30 juta suara, mengalahkan pesaingnya Leni Robredo.
Bongbong memimpin negara bersama wakilnya Sara Duterte-Carpio, anak dari Presiden Filipina ke-16 Rodrigo Deuterte.
Usai memenangkan pemilihan umum, Bongbong dilantik sebagai presiden ke-17 Filipina pada 30 Juni 2022. Dengan segala kontroversi dan rekam jejak kelam di masa lalu, kemenangan ini sekaligus menjadi penanda keberhasilan rehabilitasi politik keluarga Marcos pasca pengasingan di masa lalu.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Balqis Fallahnda & Iswara N Raditya