Menuju konten utama

Kemiripan Kampanye Prabowo dan Bongbong Marcos Presiden Filipina

Gaya kampanya Prabowo disebut-sebut mirip dengan Presiden Filipina, Bongbong Marcos. Berikut ini penjelasan mengenai kampanye "gemoy" tersebut.

Kemiripan Kampanye Prabowo dan Bongbong Marcos Presiden Filipina
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan visi misinya dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Gaya kampanye capres nomor urut 2, Prabowo Subianto disebut mirip dengan Presiden Filipina, Ferdinand "Bongbong" Romualdez Marcos Jr yang memenangkan Pilpres di negara itu pada tahun 2022 lalu.

Bongbong Marcos adalah Presiden Filipina yang mulai menjabat sejak 30 Juni 2022. Dia adalah putra dari Presiden Filipina Ferdinand E. Marcos yang digulingkan dari kekuasaannya melalui people power pada 1986.

Sejak menjabat pada 30 Desember 1965 hingga 25 Februari 1986, Ferdinand E Marcos dikenal sebagai pemimipin yang diktaktor dan korup.

Bongbong pernah mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2016, namun dia kalah. Lalu, pada 2021, Bongbong mendeklarasikan bahwa dirinya akan ikut mencalonkan diri dalam Pemilu 2022, dan berhasil menang.

Kampanye Pilpres Ala Bongbong Marcos

Pada Pemilu 2022, Bongbong melakukan manuver kampanye dengan cara merubah citra diktator yang melekat pada dirinya dan keluarga. Misalnya, dia tampil dengan citra yang lebih bersahabat selama masa kampanye.

Momen yang cukup membekas adalah ketika Bongbong menutup masa kampanye dengan berjoget di atas panggung pada acara bertajuk “Unity Concert” yang digelar di St. Vincent Ferrer Prayer. Aksi Bongbong berjoget itu sempat viral di platform media sosial X.

Tidak hanya itu, Bongbong dan tim kampanyenya juga melakukan pembentukan opini baru terkait penggulingan sang ayah. Opini yang mereka giring adalah bahwa peristiwa people power pada 1986 lalu merupakan sebuah kesalahan.

Mereka mengemas informasi baru yang menyebut rezim Marcos Sr yang terkenal korup dan penuh pelanggaran HAM sebagai zaman keemasan Filipina. Sehingga, dengan memilih Bongbong, maka masa tersebut akan terulang kembali.

Sama halnya dengan Indonesia, pemilih di Filipina didominasi oleh pemilih muda atau gen Z yang memang belum lahir kala peristiwa people power. Untuk itu, tim kampanye Bongbong bermain di sosial media untuk menjangkau semua kalangan masyarakat Filipina khususnya gen Z yang memang aktif di sosial media.

Selain itu, kemenangan Bongbong juga sangat dipengaruhi oleh penyatuan dua dinasti politik di Filipina. Dia memiliki wakil presiden dari klan Duterte yaitu Sara Duterte-Carpio, yang tidak lain adalah putri dari Rodrigo Duterte, mantan presiden Filipina.

Basis pendukung dari kedua kubu ini dipadukan dengan sejumlah manuver politik yang menyasar populasi pemilih terbanyak, berhasil menghantarkan Bongbong menjadi orang nomor satu di Filipina.

Gaya Kampanye Prabowo Mirip Bongbong?

Gaya kampanye Prabowo yang disebut mirip Bongbong tidak bisa lepas dari perubahan citra diri mereka saat kampanye. Prabowo yang sudah berkali-kali gagal dalam Pilpres lekat dengan citra tegas, kaku, dan militeristik saat ini menampilkan kesan yang lebih cair dan tenang.

Menjelang Pilpres 2024, Prabowo nampaknya tidak seperti dulu lagi, bila pada beberapa Pemilu lalu dia tampak sangat defensif dengan wartawan. Saat ini, Prabowo kerap bercengkrama dengan wartawan seperti melakukan prank saat ingin diwawancara.

Dari segi penampilan busana Prabowo juga mengalami perubahan, beberapa waktu lalu dia sempat menarik perhatian publik dengan memposting foto di Instagram miliknya menggunakan hoodie alih-alih baju safari.

Hal lain yang paling menarik perhatian masyarakat adalah julukan “gemoy”, istilah anak muda untuk menyebut gemes yang melekat pada dirinya pada masa kampanye Pemilu 2024. Tim kampanye dan pendukung Prabowo secara masif menggunakan istilah itu sebagai ciri khas kubu mereka.

Bahkan, tulisan “gemoy” ditunjukkan Gibran Rakabuming Raka, cawapres Prabowo, usai pengundian nomor urut capres-cawapres di kantor KPU, Selasa (14/11/2023) malam.

Prabowo juga kerap berjoget dalam beberapa kesempatan, hal yang tidak pernah ditunjukkannya saat Pillpres lalu. Aksi ini lantas dikaitkan banyak orang dengan ekspresi kampanye Bongbong Marcos pada Pilpres Filipina 2022.

Sejumlah hal itu, dinilai banyak pengamat politik sebagai usaha kubu Prabowo untuk menggaet pemilih terbanyak di Indonesia yang berasal dari kalangan gen Z.

Selain itu, Prabowo juga memiliki sejumlah dugaan pelanggaran HAM di masa lalu, ketika reformasi 1998 bergejolak terkait penculikan aktivis oleh Tim Mawar.

Namun sama halnya dengan people power di Filipina, gen Z yang saat ini menjadi mayoritas pemilih di Indonesia tidak terlibat atau tahu langsung mengenai peristiwa 1998. Oleh karena itu, untuk menuntup hal tersebut, Prabowo dan tim juga sangat menekankan narasi Pemilu damai.

Aspek lain yang juga membuat Prabowo disebut mirip dengan Bongbong adalah ketika dia menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.

Gibran sebagai anak dari Presiden Indonesia, Joko Widodo memiliki kesamaan dengan Sara Duterte-Carpio yang juga merupakan anak dari Presiden Filipina terdahulu, Rodrigo Duterte. Gibran dan Sara juga sama-sama pernah menjabat sebagai Wali Kota di daerah yang sama seperti ayah mereka.

Baca juga artikel terkait BONGBONG MARCOS JR atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra