tirto.id - Sebuah gempa hebat dengan kekuatan 7,8 SR dan serangkaian gempa susulan mengguncang Selandia Baru pada Senin (14/11/2016) dinihari. Guncangan itu menyebabkan tsunami sehingga ribuan orang melarikan diri ke dataran yang lebih tinggi, demikian dilaporkan Antara.
Menindaklanjuti kondisi itu, tim tanggap darurat pun dikirim dengan helikopter ke wilayah dekat pusat gempa, yakni sekitar 91 km utara timur-laut Christchurch di South Island. Menurut laporan, bangunan-bangunan runtuh dan banyak warga mengalami cedera.
Gempa juga mengakibatkan listrik padam dan saluran telepon terputus di banyak daerah di negeri itu serta jalan-jalan tertutup longsor. Departemen Pertahanan Sipil kemudian memperingatkan bahwa gelombang hingga lima meter tetap menjadi risiko untuk beberapa jam.
"Gelombang pertama telah tiba, tapi kami tahu bahwa itu terlalu dini untuk mengatakan dampak [gempa] telah terjadi," kata Sarah Stuart-Black, dari Kementerian Pertahanan Sipil.
"Kekhawatiran kami adalah apa yang akan terjadi. Gelombang yang akan datang selanjutnya mungkin lebih besar dari apa yang datang sebelumnya, " demikian Sarah menambahkan.
Gempa pertama, berpusat hanya pada kedalaman 15 km, melanda negara kepulauan itu setelah tengah malam, menyentak banyak dari mereka yang sedang tidur. Bencana itu mengingatkan kembali pada peristiwa gempa 6,3 magnitudo Christchurch pada 2011, yang menewaskan 185 orang.
Geonet Selandia baru mengukur gempa pada Senin dinihari ini berkekuatan 7,6 mangnitudo.
Di Wellington, terjadi kemacetan di jalan-jalan menuju Gunung Victoria ketika banyak warga berbondong-bondong untuk menyelamatkan diri ke dataran tinggi.
Di Christchurh, di mana sirene tsunami terus berbunyi sebentar-sebentar, tiga pusat evakuasi disiapkan untuk menerima pengungsi.
Sementara itu, polisi telah menyiapkan penghalang untuk mencegah orang kembali ke daerah-daerah pantai.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari