tirto.id -
Bersama dengan India, Cina memiliki tiga perempat dari miliarder dolar baru yang dicetak di dunia.
Amerika Serikat, mengikuti Cina, menghasilkan 53 miliarder pada 2017, kata laporan itu, dikutip Antara dari Xinhua.
Secara global ada 2.158 miliarder senilai gabungan 8,9 triliun dolar AS.
"Pada tahun bersejarah, jumlah miliarder Asia pada basis data kami melebihi miliarder AS untuk pertama kalinya," kata laporan tersebut.
"Didukung oleh kebangkitan para pengusaha Cina di tahun yang luar biasa, jumlah miliarder Asia naik hampir seperempat menjadi 637 milarder," katanya.
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat adalah rumah bagi 563 miliarder dan Eropa bagi 342 miliarder.
Namun demikian, Amerika Serikat tetap memiliki kekayaan miliarder terbesar karena orang-orang terkaya tinggal di sana.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa kekayaan besar di Asia masih relatif mudah berubah dalam iklim perkembangan ekonomi yang cepat dan pasar saham tidak menentu yang menempa peruntungan dengan cepat, tetapi itu juga dapat membatalkan mereka.
"Sekitar 45 orang [34 orang dari mereka dari Cina] turun di bawah batas kekayaan miliarder," kata laporan itu.
Menurut laporan ini, banyak miliarder muda di Asia yang memiliki kekayaan miliaran dolar berkat keberuntungan, namun hal ini membuat mereka rentan terhadap pembalikan keberuntungan, baik dalam bentuk jatuhnya harga saham, perubahan politik atau kesulitan pribadi
Menurut laporan itu, aset dari 36 miliarder Swiss meningkat 19 persen tahun lalu menjadi 123,5 miliar dolar AS, didorong oleh pasar keuangan yang "bullish".
Meskipun UBS tidak menyebutkan nama karena kerahasiaan perbankan, miliarder Swiss terutama aktif di bidang kesehatan, jasa keuangan, dan perdagangan ritel.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri