tirto.id - Sektor swasta merupakan salah satu aktor yang berperan besar dalam konflik terkait air. Dalam sejumlah kasus penting, kegiatan perusahaan telah terbukti menyulut konflik terkait air. Berdasarkan laporan The Guardian, abstraksi berlebihan yang diduga dilakukan oleh Coca-Cola terhadap air tanah di pabrik pembotolan Mehdiganj di kota Varanasi, India, memicu aksi protes yang berlangsung sangat lama.
Keputusan yang dibuat oleh perusahaan kehutanan Finlandia UPM pada tahun 2003 untuk menempatkan sebuah pabrik pulp bernilai $1,2 milyar di tepi sungai Rio Uruguay, telah menyebabkan pertengkaran diplomatik berkepanjangan antara Argentina dan Uruguay atas klaim pencemaran.
"Air adalah isu lokal tapi produk akhirnya tidak digunakan atau dinikmati secara lokal, sehingga ada ketegangan nyata di sana antara bisnis internasional dan pengguna lokal," jelas James Allan, Associate Director untuk lingkungan dan perubahan iklim di Maplecroft.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara