tirto.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menganggap pertemuan Luhut Binsar Pandjaitan dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto merupakan bentuk dialog politik. Dia menilai pertemuan itu bisa membawa dampak positif bagi masa depan perpolitikan nasional.
Karena dalam kontestasi politik keduanya berbeda kubu, menurut Hasto, dialog seperti itu akan menurunkan ketegangan.
"Pertemuan itu bagus. Kita harus berdialog, jangan sampai ada ketegangan di antara pemimpin yang memberi energi negatif kepada bangsa ini," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, pada Minggu (8/4/2018).
Dia mengklaim PDIP juga akan mendorong dialog seperti itu terjadi lagi. "Kami akan melanjutkan tradisi dialog, sebagai parpol pengusung pemerintahan Jokowi, kami berinisiatif untuk melakukan dialog itu," kata Hasto.
Dia mengingatkan dialog dengan lawan politik merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh para pendiri bangsa.
"Dari founding fathers [pendiri bangsa], kami belajar. Meski ada sikap politik berbeda, tapi pertemuan ini sangat penting. Itulah silaturahmi antar-pemimpin," kata dia.
Luhut Sebut Sudah Sering Bertemu Prabowo
Sementara Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim sebenarnya dia kerap bertemu dengan Prabowo. Politikus Golkar itu mengaku pertemuan pada Jumat kemarin bukan yang pertama.
"Memang saya dengan Prabowo itu temen lama. Sama-sama TNI, ya kami memang sering ketemu dan kebetulan kemarin ketahuan," kata Luhut.
Dia membantah pertemuan itu digelar untuk persiapan Pilpres 2019. Menko Bidang Kemaritiman tersebut juga menegaskan pertemuan itu tidak berlangsung atas perintah Presiden Joko Widodo.
"Saya itu sering bertemu dengan Prabowo. Masa saya ketemu dengan teman sendiri enggak boleh. Masa ketemu begitu saja harus diutus presiden?" Kata Luhut.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom