Menuju konten utama

Sekjen Gerindra Klaim Tak Tahu Ada Draf Format Koalisi dari Yusril

Ahmad Muzani menyatakan tidak pernah mengetahui ada draf format koalisi yang diusulkan oleh Yusril kepada kubu Prabowo-Sandiaga.

Sekjen Gerindra Klaim Tak Tahu Ada Draf Format Koalisi dari Yusril
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menjawab pertanyaan wartawan sebelum melakukan pertemuan dengan Sekjen Demokrat, Sekjen PKS, dan Sekjen PAN di Jakarta, Rabu (1/8/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku belum pernah menerima draf format koalisi Indonesia Adil Makmur yang dikirim oleh Yusril Ihza Mahendra pada 13 Oktober 2018 lalu.

"Saya enggak pernah dengar ada draf itu dari Pak Yusril atau dari PBB," kata Muzani di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2018).

Muzani pun membantah anggapan Yusril bahwa koalisi Indonesia Adil Makmur tak memiliki konsep kerja yang jelas dan dalam kondisi retak.

"Pembicaraan tentang koalisi kita dengan PKS, Demokrat, PAN, lancar-lancar saja enggak ada problem," kata dia.

Muzani justru menyebut Yusril yang susah diajak berkomunikasi. Ia pun meyebut Yusril tak pernah menghubunginya atau pun politikus Gerindra lain untuk membicarakan koalisi.

"Ya kami menghormati lah keputusan Pak Yusril. Beliau sudah memutuskan untuk berpihak ke sana. Jadi tidak ada yang perlu dijelaskan," kata Muzani.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengaku telah mengirim usulan format Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

"Saya menyarankan kepada Pak Prabowo dan Pak Sandi agar mengundang ketua-ketua partai dan mendiskusikan format koalisi seperti apa yang akan disepakati bersama antar partai," ujar ‎Yusril dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (8/11/2018).

Usulan tersebut dikirim Yusril pada 13 Oktober 2018 lalu kepada Prabowo. Namun, ia menyatakan format itu belum pernah digubris Prabowo dan partai koalisinya.

Yusril pun menilai sampai saat ini partai koalisi mendukung paslon Prabowo-Sandi tanpa format jelas. Padahal caleg-caleg anggota koalisi disuruh all out melakukan kampanye Prabowo-Sandiaga.

Dalam pileg di suatu dapil, kata Yusril, sesama anggota koalisi Prabowo-Sandiaga saling bertempur untuk memperoleh kemenangan bagi partainya.

"Partai-partai anggota koalisi yang lain bisa babak belur. Ini saya saya katakan dalam Pileg di Dapil, PBB bisa digergaji sama Gerindra," kata dia.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom