Menuju konten utama

Sejarah Taman Ismail Marzuki: Jam Operasional dan Akses Masuknya

Berikut sejarah Taman Ismail Marzuki (TIM) termasuk jam operasional dan akses masuknya.

Sejarah Taman Ismail Marzuki: Jam Operasional dan Akses Masuknya
Pekerja menyirami taman saat berlangsung revitalisasi Taman Ismail Marzuki di Jakarta, Kamis (14/10/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

tirto.id - Taman Ismail Marzuki merupakan pusat kesenian di Jakarta yang memiliki fasilitas cukup lengkap seperti: teater, auditorium, perpustakaan, toko buku, bioskop, hingga planetarium.

Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 10 November 1968 di area seluas kurang lebih 8 hektar.

Pada mulanya, lahan seluas 8 hektar ini merupakan ruang kreasi umum Taman Raden Saleh, serta kebun binatang Jakarta (sebelum pindah ke Ragunan). Kemudian, Ali Sadikin mengubah area ini menjadi pusat kesenian agar para seniman di Jakarta bisa mendapatkan ruang untuk berkarya.

Nama Ismail Marzuki dipilih untuk mengenang seorang seniman asal Betawi yang telah menciptakan lebih dari 200 lagu-lagu perjuangan bangsa, seperti "Halo-halo Bandung", "Berkibarlah Benderaku", "Nyiur Melambai", "Sepasang Mata Bola", dan masih banyak lagi.

Awalnya, Taman Ismail Marzuki hanya memiliki beberapa gedung, seperti dua gedung teater, satu teater terbuka, area pameran serta gedung Planetarium.

Seiring berjalannya waktu, saat ini fasilitas Taman Ismail Marzuki bertambah lengkap, yaitu:

  • Tiga gedung teater (Graha Bakti Budaya, Teater Besar, Teater Kecil)
  • Dua galeri seni (Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III)
  • Dua plaza (Plaza Pancasula dan Plaza Teater Kecil)
  • Planetarium
  • Perpustakaan daerah
  • Pusat dokumentasi H.B Jassin
  • Kineforum
  • Toko buku Jose Rizal
  • Area Parkir
  • Masjid Amir Hamzah

Planetarium dan Observatorium Jakarta

Planetarium dan Observatorium Jakarta berlokasi di Taman Ismail Marzuki hingga saat ini masih menjadi tempat favorit bagi wisata keluarga. Planetarium tertua di Indonesia ini merupakan sarana pendidikan yang menyajikan pertunjukan/peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit.

Adapun beberapa fasilitas yang dapat ditemui di Planetarium Jakarta, antara lain:

  • Pertunjukan Teater Bintang, dimana Anda bisa menjelajahi planet-planet, matahari, bulan, dan bintang secara lengkap yang disajikan dalam waktu 50-60 menit.
  • Observatorium, dimana Anda bisa melihat langsung benda langi melalui beraneka macam teleskop.
  • Ruang pameran, dimana Anda bisa menyaksikan foto-foto berbagai benda di alam semesta secara lengkap seperti berbagai bentuk galaksi, bagaimana terbentuknya galaksi, dan berbagai pajangan baju antariksa.

Jam Operasional

Taman Ismail Marzuki ini buka setiap hari Senin - Jumat mulai pukul 07.30 - 16.00 WIB kecuali hari Jumat hingga pukul 16.30 WIB.

Untuk hari Sabtu dan Minggu Taman Ismail Marzuki tutup, namun informasi ini dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga Anda perlu mengkonfirmasikan jam operasionalnya langsung kepada pengelola Taman Ismail Marzuki di nomor 021-315-4087 atau bisa melalui akun Instagram Taman Ismail Marzuki di @uppktjtim.

Akses ke Taman Ismail Marzuki

Ada berbagai cara untuk menuju ke Taman Ismail Marzuki. Anda bisa menggunakan berbagai transportasi umum seperti Bus ataupun Kereta.

Jika Anda memilih untuk menggunakan Kereta, Anda bisa melakukan pemberhentian kereta di Jakarta Pusat, yaitu di Stasiun Cikini. Dari stasiun Cikini, Anda bisa berjalan kaki sekitar 10 menit untuk masuk ke area Taman Ismail Marzuki.

Sedangkan jika Anda memilih untuk menggunakan Bus, Anda bisa memilih jalur berikut ini:

  • 5M, arah Kampung Melayu
  • JAK10B, arah Stasiun Gondangdia
  • BUS SEKOLAH ZR07, arah Rawamangun - Mangarai - Cikini
  • JAK10A, arah Cikini
  • 2P, arah Gondangdia
  • 6H, arah Departemen Kesehatan
  • 2Q, arah Balaikota

Baca juga artikel terkait TAMAN ISMAIL MARZUKI atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Alexander Haryanto