Menuju konten utama

Sejarah Singkat Kerajaan Joseon di Korea dan Peninggalannya

Berikut sejarah Kerajaan Joseon di Korea dalam penjelasan singkat dan daftar peninggalan dinasti ini.

Sejarah Singkat Kerajaan Joseon di Korea dan Peninggalannya
Istana Gyeongbok di Kota Seoul, landmark istana Gyeongbokgung Seoul, Korea Selatan, rumah tradisional kayu Korea di Gyeongbokgung istana kerajaan utama dinasti Joseon. FOTO/iStrockphoto

tirto.id - Kerajaan Joseon merupakan salah satu dinasti yang pernah berkuasa di semenanjung Korea. Masa kekuasaan Kerajaan Joseon di Korea cukup panjang yakni selama 1392–1897 M. Monarki ini lantas dilanjutkan oleh Kekaisaran Korea Raya pada 1897-1910, yang dipimpin oleh dua raja terakhir dari Dinasti Joseon.

Jauh sebelum Dinasti Joseon lahir, kebudayaan Korea tumbuh bersamaan dengan kemunculan tiga kerajaan bernama Goguryeo, Baekje, dan Silla. Wilayah tiga kerajaan tersebut lantas dipersatukan oleh Dinasti Goryeo (918-1392) yang didirikan oleh Raja Taejo (Wang Geon).

Nama yang terakhir disebut keturunan keluarga kaya dan berpengaruh asal Songdo (kini Kaesong) yang menguasai perdagangan di Sungai Yeseong. Taejo yang lahir tahun 877 mulai berkuasa saat berusia 41. Tutup usia pada 943 M, dia dikenang sebagai raja pertama pemersatu Korea. Selepas era kekuasaan Raja Taejo, terdapat 33 penguasa yang melanjutkan takhta Goryeo.

Konflik yang melanda Kerajaan Goryeo sejak akhir abad 13 mengantarkan pada keruntuhan dinasti ini. Mengutip buku berjudul Fakta Tentang Korea (2015) terbitan Kementerian Budaya, Olah Raga dan Pariwisata Korea Selatan, kerusuhan paling lama terjadi saat perebutan kekuasaan antara para bangsawan serta gangguan akibat serangan bandit bertuban merah dan pembajak Wako.

Di ujung kemunduran Kerajaan Goryeo, Dinasti Joseon lantas berdiri setelah Jenderal Yi Seong-gye melakukan kudeta. Yi Seong-gye naik takhta sebagai Raja Joseon pertama dengan menyandang nama baru, Taejo, sama seperti pendiri Kerajaan Goryeo. Maka itu, ia kerap disebut Raja Taejo dari Joseon.

Pada masa pemerintahannya, Hanyang (kini Seoul) dipilih sebagai lokasi ibu kota kerajaan baru. Ia beralasan Hanyang memenuhi kategori sebagai tempat yang menguntungkan menurut prinsip feng shui. Di Hanyang, perdagangan domestik maupun asing pun berpotensi tumbuh berkat keberadaan Sungai Han.

Kerajaan Joseon memasuki masa stabilitas panjang dan kejayaan Pada masa pemerintahan Raja Sejong. Atas titah raja keempat Dinasti Joseon itu, penyusunan Hangeul (alfabet Korea) dilakukan, mengawali perkembangan maju budaya Korea.

Hangeul diciptakan tahun 1443 M dan baru dikenalkan pada 1446 M. Penciptaan Hangeul bermula dari kesadaran Raja Sejong bahwa masyarakatnya harus memiliki tulisan sesuai bahasanya sendiri. Sebab, alfabet Cina yang sebelumnya digunakan oleh masyarakat Korea dinilai terlalu sulit dan tak sesuai dengan karakteristik bahasa penduduk setempat.

Peninggalan Kerajaan Joseon

Berikut merupakan daftar peninggalan Kerajaan Joseon yang terdaftar sebagai situs warisan dunia di UNESCO:

  • Istana Changdeokgung
  • Makam Kerajaan, Kuil Jongmyo
  • Benteng Hwaseong
  • Kuil Bulguksa di Gua Seokguram
  • Makam Kerajaan Joseon
  • Museogin, patung pelindung makam kerajaan
  • Benteng Namhansanseong
  • Seowon di Korea Selatan
  • Il Sung Rok
  • Uigwe
  • Upacara Jongmyo Jerye dan Jomgyo Jeryeak
  • Pansori.

Baca juga artikel terkait SEJARAH DUNIA atau tulisan lainnya dari Arni Arta Rahayu

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Arni Arta Rahayu
Penulis: Arni Arta Rahayu
Editor: Addi M Idhom