tirto.id - Hari Menopause Sedunia 2022 atau World Menopause Day diperingati pada Selasa, 18 Oktober untuk meningkatkan kesadaran, mematahkan stigma dan menyoroti pilihan dukungan yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Tema Hari Menopause Sedunia 2022 adalah 'Kognisi dan suasana hati," demikian, seperti dikutip laman NHS Employers.
Yang mana, menopause bukan hanya masalah gender atau usia, ini adalah masalah organisasi. Hal ini dapat berdampak pada rekan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kesadaran tentang topik ini sangat mendasar agar bisa mengurangi stigma yang melekat pada monepause. Sehingga, peringatan ini sangat penting agar lebih banyak orang membicarakan soal isu ini secara terbuka sehingga dapat mulai dinormalisasi dan orang bisa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Lantas, bagaimana sejarah hari Hari Menopause Sedunia 2022 atau World Menopause Day, dan apa tujuannya diperingati? Simak penjelasannya melalui uraian berikut ini!
Sejarah Hari Menopause Sedunia 2022
Hari Menopause Sedunia didirikan pada tahun 1984 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan International Menopause Society (IMS) dengan tujuan menyebarkan kesadaran tentang kondisi ini yang memengaruhi perempuan seiring bertambahnya usia, demikian seperti dikutip National Day.
Menopause adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan alami hormon reproduksi perempuan, dimulai antara usia 45 dan 55, ketika tubuh mengalami siklus menstruasi terakhir.
Sebagian besar perawatan untuk menopause berfokus pada pengurangan gejala karena ini adalah bagian normal dari penuaan, dan, dengan demikian, bukanlah kondisi yang dapat disembuhkan.
Kondisi tersebut belum dipelajari sebanyak yang seharusnya dan tidak dibicarakan secara terbuka. Memperingati Hari Menopause Sedunia dipandang sebagai solusi untuk masalah ini dengan mendorong percakapan dan penelitian tentang menopause dan dampaknya.
Karena orang-orang di seluruh dunia hidup lebih lama, semakin banyak perempuan yang cenderung mengalami menopause.
Penting bagi kita untuk bersiap menghadapi efek yang mungkin terjadi akibat menopause sehingga kita dapat menjalani hidup yang lebih baik dan lebih sehat.
Sementara itu, berikut ini adalah timeline pembentukan Hari Menopause Sedunia yang selalu diperingati setiap 18 Oktober:
- 1978: Masyarakat Menopause Internasional Lahir. IMS didirikan oleh Rodney Baber selama Kongres Internasional kedua tentang Menopause di Yerusalem.
- 1984: Hari Menopause Sedunia Dipilih. WHO dan IMS memilih 18 Oktober sebagai tanggal untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung wanita yang mengalami menopause.
- 1989: Masyarakat Menopause Amerika Utara Didirikan. Sepenuhnya didanai sendiri, NAMS, yang didedikasikan untuk memahami menopause, didirikan.
- 2020: Oktober Dideklarasikan sebagai Bulan Menopause Sedunia. IMS memutuskan bahwa karena masyarakat lokal tidak dapat dengan mudah mengatur kegiatan yang berhubungan dengan kesadaran pada satu hari, seluruh bulan akan didedikasikan untuk menyebarkan kesadaran tentang menopause.
Tujuan Memperingati Hari Menopause Sedunia 2022
Tujuan peringatan Hari Menopause Sedunia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan menopause juga untuk membantu para perempuan memahami kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dngan periode peri-menopause (masa sebelum, saat dan setelah menopause) serta dukungan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan
Salah satu hal yang selalu dianjurkan untuk menghambat menopause adalah memperbaiki gaya hidup. Rutin berolahraga dapat meningkatkan produksi endorfin secara alami sekaligus untuk menjaga berat badan.
Di hari menopause sedunia ini, semua orang baik pria atau wanita diingatkan untuk menjaga kesehatan mereka sejak sebelum menopause terjadi.
Ciri-Ciri Menopause
Menopause merupakan kondisi yang dialami perempuan ketika berhenti mengalami menstruasi. Biasanya hal tersebut terjadi seiring pertambahan usia.
Adapun, beberapa hal menjadi gejala memasuki fase menopause di antaranya adalah sebagai berikut:
- Menstruasi yang tidak teratur.
- Hot flash (perasaan hangat yang datang tiba-tiba dan berlangsung intens di sekujur wajah, leher dan dada).
- vagina mengering.
- Gangguan tidur.
- Perubahan suasana hati atau perasaan.
Yang mana, gejala-gejala tersebut Hal terjadi karena perubahan level hormon ovarium (estrogen) yang tidak merata di tubuh.
Editor: Yantina Debora
