Menuju konten utama
Tiga Tahun Jokowi-JK:

Sejak Orde Baru Pendidikan Mengajari untuk Taat kepada Kekuasaan

Warisan pendidikan di era Orde Baru membuat mentalitas bangsa menjadi pengabdi kekuasaan, bukan kemandirian berdasarkan akal sehat.

Sejak Orde Baru Pendidikan Mengajari untuk Taat kepada Kekuasaan
Seorang siswi TK Negeri Pembina Palu menunjukan pin yang dibagikan dalam Gebyar Pendidikan Anti Korupsi (Gen-Aksi) yang digelar di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (25/9/2017). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

tirto.id - Cendiakiwan Dr. Ignas Kleden mempertanyakan sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia saat ini. Ia menilai, sistem kebudayaan di Indonesia sedang berhadapan dengan dua pertanyaan. Pertama apakah pendidikan hanya mendidik siswa agar taat kepada tradisi, kekuasaan dan otoritas? Kedua, apakah pendidikan bisa menciptakan kemandirian akal sehat dan bertanggung jawab berdasarkan hati nurani?

Alasan Kleden, sejak Orde Baru pendidikan di Indonesia telah menjadi sarana mental untuk mendidik ketaatan kepada kekuasaan dan bukan kemandirian berdasarkan akal sehat dan tanggung jawab. Selain itu, sistem pendidikan formal di sekolah tidak mendidik rasa ingin tahu siswa ataupun mahasiswa dalam mencari pengetahuan.

“Albert Einsten konon pernah berkata: 'saya tidak pernah mempunyai bakat istimewa, tetapi hanya mempunyai semangat ingin tahu',” kata Ignas Kleden dalam seminar bertemakan “Refleksi, Evaluasi dan Rekomendasi Bidang Kebudayaan Tiga Tahun Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla” di Jogja Plaza Hotel, Yogyakarta, Sabtu (21/10/2017).

Sistem pendidikan warisan Orde Baru tersebut terus berlanjut hingga saat ini dan tak akan mudah untuk mengubah mentalitas yang kadung terbentuk.

Di acara yang sama, Rektor Universitas Sanata Dharma Eka Priyatma mengatakan, untuk mengevaluasi kinerja Pemerintah Jokowi-JK dalam bidang kebudayaan dan pendidikan tidak cukup dengan waktu 3 tahun. Apalagi untuk menilai sebuah perubahan mentalitas bangsa.

“Evaluasi dan refleksi yang kami lakukan hanya mungkin untuk memastikan bahwa selama tiga tahun ini lingkungan kondusif itu terjaga dan syukur bisa lebih baik,” kata dia dalam acara tersebut.

Eka menjelaskan, lingkungan kondusif itu mencakup perwujudan sistem dan ekosistem pendidikan yang otentik, praktik berdemokrasi sehat dan mengabdi kepada kepentingan bersama, pelaksanaan sistem ekonomi adil dan beradab.

Baca juga artikel terkait KINERJA JOKOWI-JK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH