tirto.id - Menjelang hari terakhir pendaftaran calon presiden-wakil presiden ke KPU, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, menegaskan akan tetap mengawal hasil ijtima ulama terkait cawapres Prabowo.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh Sohibul melalui akun Twitter-nya, @msi_sohibuliman.
"Hasil ijtima ulama miliki spirit ingin padukan pemimpin nasionalis dan Islam dalam konsep dwitunggal. Karena itu PKS mengawal jangan sampai @salimsegaf [Salim Segaf Al-Jufri] dan @uas [Abdul Somad] keduanya mundur atau tidak terpilih jadi cawapres @prabowo. Dwi tunggal manapun yang terpilih Insyaallah PKS all out mendukungnya," cuit Sohibul pukul 11.05, atau menjelang pertemuan dengan Prabowo di DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Rencananya PKS dan Prabowo akan bertemu di DPP PKS siang ini. Pertemuan akan membahas siapa calon wakil presiden Prabowo pada pemilu 2019 dan memastikan koalisi tetap solid.
Hingga pukul 11.30 rombongan Prabowo belum tampak terlihat di DPP PKS, meski undangan untuk awak media menyebut pertemuan bakal diselenggarakan pada 11.00. Menurut keterangan petugas keamanan, baru beberapa petinggi PKS saja yang sudah tiba.
"Pak Salim belum datang," kata Surdiman, salah satu petugas keamanan di DPP PKS.
Sampai saat ini beredar dua nama kuat yang akan menjadi pendamping Prabowo, yakni Salim Segaf Al-Jufri, Ketua Majelis Syuro PKS dan Agus Harimurti Yudhoyono, putra mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Di internal PKS, Salim Segaf tidak mendapatkan dukungan bulat. Pada pemilihan raya kader PKS yang dilakukan pada 2017 lalu, Salim hanya mendapatkan 1,7 persen suara. Ia bahkan tidak masuk dalam lima besar.
Meski demikian Salim mengaku tetap optimis bisa memberikan kontribusi yang baik jika menjadi cawapres Prabowo.
"Saya secara pribadi tidak mencalonkan sebagai wapres, tapi hasil ijtima ulama merekomendasikan dua nama," kata Salim pada Tirto, 30 Juli lalu.
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Rio Apinino