tirto.id - Seri ke-13 World Superbike (WSBK) 2021 akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok pada 19 hingga 31 November 2021. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menekankan, demi mencegah penyebaran Covid-19 dalam event internasional ini, taat protokol kesehatan (prokes) jadi hal penting bagi semua elemen.
“Ajang ini akan menghadirkan banyak orang. Terlebih, sekarang Indonesia juga berpotensi diterpa gelombang ke 3. Kami mengimbau agar seluruh penonton, panitia, pihak terkait penyelenggaraan, dan masyarakat yang ada di sekitar sirkuit tetap ketat mengikuti prokes,” papar Troy Pantouw, Ketua Sub-Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 dalam acara dialog Penerapan Prokes di Sektor Pariwisata, di Lombok, Jumat (12/11/21).
Menurut Troy, demi menekan angka penularan Covid-19 selama WSBK berlangsung, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluncurkan 'Gerakan Mobil Masker untuk Masyarakat’.
Saat ini, angka penularan Covid-19 di Indonesia memang dalam tren menurun. Ini salah satunya ditandai dengan tingkat keterisian di rumah sakit.
Pemerintah mulai melonggarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, semestinya masyarakat tidak lantas menganggap pandemi sudah usai. Tingkat kedisiplinan terhadap prokes layak tetap dipertahankan.
"Masyarakat merespon fenomena penurunan angka penularan dan pelonggaran PPKM secara euphoria dan mulai abai terhadap prokes Covid-19. Contohnya di Jakarta, masyarakat sudah banyak yang abai dengan prokes,” terang Troy.
Pandemi Covid-19 sudah berjalan hampir 2 tahun. Dalam menghadapinya, setiap elemen tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Justru kerjasamalah yang jadi kunci untuk menangani penularan Covid-19.
“Kita mengenal apa yang disebut Penta Helix, multi pihak. Penta Helix Covid-19, selain melibatkan lembaga-lembaga pemerintah, seperti Kementerian, TNI / POLRI / Satpol PP, juga melibatkan media, akademisi, para pakar, sektor swasta, Nakes, relawan, dan masih banyak lagi. Kita bersama-sama terus berupaya menekan angka penularan,” jelas Troy.
Dalam gelaran WSBK di Sirkuit Mandalika, jumlah penonton hanya dibatasi hingga 25.000. Selain itu, terdapat syarat khusus yang diumumkan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk penonton, yang meliputi hal-hal berikut.
- Penonton diwajibkan membeli tiket WSBK Mandalika melalui jalur resmi yang sudah ditentukan.
- Anak-anak di bawah umur 12 tahun tidak diizinkan untuk memasuki area sirkuit.
- Penonton diwajibkan sudah mendapatkan 2 dosis vaksinasi Covid-19 (vaksin penuh) sebelum memasuki area sirkuit.
- Penonton wajib menunjukan hasil swab PCR (dengan waktu maksimal 2x24 jam sebelum masuk)/Antigen (dengan waktu maksimal 1x24 jam).
- Penonton wajib mengunduh aplikasi PeduliLindungi di ponsel.
- Jika penonton belum terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi, ia wajib menunjukan hasil tes PCR/Antigen dari Rumah Sakit/Klinik.
- Ketika memasuki arena sirkuit Mandalika, penonton diminta melakukan scan QR code pada aplikasi PeduliLindungi.
- Warga Negara Asing (WNA) wajib menunjukan sertifikat vaksin dan hasil swab PCR/Antigen sesuai dengan prosedur yang dikirim melalui email terdaftar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah Lendek Jayadi menyatakan, pihaknya sudah menggelar vaksinasi terhadap pelaku wisata khususnya di kawasan Program Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
“Semua pelaku wisata khususnya di kawasan DPSP telah tervaksin. Kami juga telah melakukan pemberdayaan kemampuan hospitality SDM Kepariwisataan,” papar Lendek.
Terkait penerapan prokes di sektor pariwisata, Lendek menyampaikan, pihaknya telah melakukan kurasi standarisasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) bagi pengelola hotel, restoran, homestay /Sarhunta, dan destinasi Desa Wisata.
Editor: Iswara N Raditya