tirto.id - Satgas Anti-Mafia Sepak Bola mengawasi gelaran Piala Presiden 2019 untuk mengantisipasi adanya pengaturan pertandingan.
"Satgas bola juga mengawasi kegiatan Piala Presiden yang saat ini masih berjalan dan tim juga tetap bekerja [mengusut kasus pengaturan pertandingan]," kata Ketua Tim Media Satgas Anti-Mafia Sepak Bola, Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (11/3/2019).
Ia berharap pertandingan tersebut dapat meningkatkan kualitas persepakbolaan Indonesia. Selain itu, untuk mengantisipasi tindakan pidana dalam kompetisi, Argo meminta masyarakat dapat membantu satgas dengan cara melaporkan jika terdapat dugaan pengaturan pertandingan di Piala Presiden.
"Kami harap kepada masyarakat bisa memberikan beberapa informasi berkaitan dengan kegiatan yang tidak sesuai aturan," tambah Argo.
Meski demikian, saat ini belum ada aduan kepada satgas terkait dugaan pengaturan skor Piala Presiden 2019.
Kompetisi ini digelar 2 Maret hingga 12 April. Pada edisi kali ini, 20 tim peserta dibagi ke dalam lima grup. Bandung, Bekasi, Magelang, Sleman, dan Malang menjadi kota yang ditunjuk menjadi tuan rumah.
Padahal pada penghujung 2018, PSSI lewat pernyataan sejumlah anggota Komite Eksekutif (Exco) sempat mengatakan, selama 2019 ini Piala Presiden kemungkinan besar ditiadakan.
"Stadion bisa saja terpakai untuk kampanye, sehingga masalah penjadwalan agak sulit," kata Exco PSSI Gusti Randa di Kompas TV.
Tak cuma para Exco PSSI, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun awalnya sama sekali tak merekomendasikan Piala Presiden digelar. Piala Presiden hanya berstatus turnamen pramusim yang tak masuk dalam ajang resmi FIFA.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali