Menuju konten utama

Satgas Anti-Mafia Sepak Bola akan ke Surabaya untuk Periksa Hidayat

Dedi menambahkan, dokter dari pihak Polri yang mengecek kondisi Hidayat, jika hasil asesmen menyimpulkan ia dalam keadaan sehat maka mantan anggota Exco PSSI itu bisa menjalani pemeriksaan.

Satgas Anti-Mafia Sepak Bola akan ke Surabaya untuk Periksa Hidayat
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan terduga pelaku kasus pengaturan skor Liga Indonesia di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.

tirto.id - Penyidik Satgas Anti-Mafia Sepak Bola akan ke Surabaya untuk memeriksa kondisi tersangka dugaan suap pertandingan, Hidayat, pada Senin (18/3/2019).

Ia belum bisa hadir memenuhi panggilan penyidik di Jakarta lantaran sakit.

“Penyidik akan ke Surabaya untuk mengecek kondisi kesehatan Hidayat, dia sedang sakit jadi pemeriksaan belum dilakukan di Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (15/3/2019).

Dedi menambahkan, dokter dari pihak Polri yang mengecek kondisi Hidayat, jika hasil asesmen menyimpulkan ia dalam keadaan sehat maka mantan anggota Exco PSSI itu bisa menjalani pemeriksaan.

Hidayat juga mengancam manajer Madura FC Januar Herwanto dalam pertandingan liga dua tahun lalu yang bertujuan untuk membuat tim berjuluk Laskar Jokotole itu kalah dalam melawan PSS Sleman.

Hidayat mengancam Januar secara langsung, tidak secara non-verbal. Dedi menirukan ancaman Hidayat:

“Kalau kamu (Madura FC) melawan PSS Sleman, kamu harus kalah.”

“Kamu saya kasih uang Rp100 juta. Kalau tidak mau, saya naikkan Rp150 juta.”

“Kalau kamu tidak mau juga (menerima suap), saya akan beli pemainmu jika kamu tidak menuruti kemauan saya.”

Hidayat mengundurkan diri menjadi anggota Exco PSSI pada 3 Desember 2018. Keputusan tidak lama usai dirinya dituduh terlibat dalam skandal pengaturan skor di Liga 2.

Komite Disiplin PSSI melarang Hidayat beraktivitas di dunia sepak bola selama tiga tahun dan wajib membayar denda sebesar Rp150 juta. Ia juga tidak diperkenankan memasuki stadion selama dua tahun.

Di hari yang sama penyidik juga akan memeriksa Vigit Waluyo di Lapas Sidoarjo atas kasus dugaan pengaturan pertandingan.

Baca juga artikel terkait KASUS PENGATURAN SKOR atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari