tirto.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan tidak akan menggusur para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan. Hal tersebut disampaikan Sandiaga saat mendengar keluhan seorang PKL yang kerap dirazia oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Pak saya mau tanya nasib PKL. Saya kan dagang kopi, terus sering dirazia sama Satpol PP. Dan sekarang, saya udah enggak pernah jualan lagi," kata Susanti yang hadir dalam kampanye Sandiaga di Puri Kembangan Gang Pandan, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (23/1/2017).
Menanggapi itu, Sandiaga berjanji dan pantang untuk menggusur para PKL, karena ia mendukung warga yang memiliki usaha halal, walaupun hanya pedagang kecil.
"Satpol PP itu diperintahkan oleh atasannya, Bu. Jadi, nanti kalau saya jadi, akan saya perintahkan jangan razia pedagang kaki lima," kata Sandiaga dikutip dari Antara.
Selain itu, wakil Gubernur nomor urut tiga itu juga berencana membuat lokasi binaan (Lokbin) bagi para PKL. Sehingga, tak perlu harus berhadapan dengan Satpol PP.
"Kedepan, Insya Allah solusinya sebuah pangkalan kita bikin lokasi binaan untuk PKL," kata Sandiaga.
Sebelumnya dilaporkan, calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan mengatakan melalui program "One Kecamatan, One Center for Enterprenuership" (OK OCE) dirinya dan wakilnya Sandiaga Uno ingin mencetak 75 pelaku usaha baru di setiap lingkungan Rukun Warga (RW) dengan menyediakan mentor, penyuluh dan motivator usaha serta bantuan modal sebesar Rp300 juta.
"Kalau program wirausaha ditujukan untuk membantu ekonomi keluarga, jadi jumlahnya akan lebih besar dan manfaatnya lebih jangka panjang," kata Anies saat berkampanye di Jalan Lodan Dalam I, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Selain itu, Anies juga berencana menyiapkan program perempuan wirausaha mandiri yang akan menyediakan bantuan modal dan pelatihan bagi para ibu yang diharapakan dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
"Jadi kami bukan sekadar memberi ikan atau kail, tetapi akan kami buat kolam ikannya," kata mantan Menteri Pendidikan itu.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto