tirto.id - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mempersilakan para alumni SMA Pangudi Luhur, Jakarta untuk memilih presiden dan wakil presiden sesuai dengan yang dikehendaki. Menurut Sandiaga, dukungan yang ditunjukkan para alumni SMA Pangudi Luhur selama ini tergolong sangat cair dan mayoritas memilih dukungannya secara pribadi.
Sandiaga merupakan salah satu alumni SMA Pangudi Luhur. Menjelang pemilu pada April 2019 mendatang, Sandiaga memang rutin bermain basket bersama sesama alumni SMA Pangudi Luhur di almamaternya itu setiap Sabtu pagi.
“Banyak yang bilang, anak PL (Pangudi Luhur) harus dukung anak PL. Ya itu adalah salah satu bentuk solidaritas. Tapi mayoritas dari mereka sangatlah cair. Mereka menentukan pilihannya sendiri,” kata Sandiaga saat ditemui di SMA Pangudi Luhur, Jakarta pada Sabtu (2/2/2019).
Lebih lanjut, Sandiaga mengakui ada juga alumni Pangudi Luhur yang mendukung pasangan calon nomor urut 01, yakni Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Bahkan saat dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, sejumlah alumni juga disebut Sandiaga cenderung memilih pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat.
“Which is fine. Itu sangat bisa diterima di era demokrasi. Mereka bebas menentukan pilihannya,” ungkap Sandiaga.
Sandiaga sempat bercerita tentang pengalamannya saat menempuh pendidikan di sana pada 1984-1987. Ia menyebutkan bahwa dirinya tergolong minoritas di SMA Pangudi Luhur lantaran sekolah tersebut merupakan sekolah Katolik.
Kendati demikian, Sandiaga mengaku tidak merasa menjadi seorang minoritas karena sesama siswa di sana saling menerapkan sikap pluralisme. Sandiaga sendiri menyebutkan bahwa saat ini ia bersama sejumlah alumni SMA Pangudi Luhur tengah getol berpromosi agar ada lebih banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di sana.
“Jangan sampai nanti legacy atau cerita-cerita legendaris dari Pangudi Luhur putus di sini kalau [jumlah] siswanya kurang. Itu yang menjadi aspirasi,” ujar Sandiaga.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto