Menuju konten utama

Sandiaga Sebut Masyarakat Papua Belum Rasakan Kemerdekaan Ekonomi

Menurut Sandiaga, rakyat Papua belum merasakan kemerdekaan ekonomi, padahal sumber daya alam Bumi Cendrawasih sangat melimpah.

Sandiaga Sebut Masyarakat Papua Belum Rasakan Kemerdekaan Ekonomi
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat hadiri acara diskusi bertajuk 'Selamatkan Indonesia dari Kebangkrutan' di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019). tirto.id/Bayu Septianto

tirto.id - Mantan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Sandiaga Uno menilai masalah utama yang dihadapi masyarakat Papua adalah ketimpangan kesejahteraan ekonomi.

Menurut Sandiaga, rakyat Papua belum merasakan kemerdekaan ekonomi, padahal sumber daya alam Bumi Cendrawasih sangat melimpah.

"Di mana sebuah daerah yang sangat kaya terhadap sumber daya alamnya ternyata mengalami degradasi dari tingkat kemiskinan," ucap Sandiaga saat hadiri acara diskusi bertajuk 'Selamatkan Indonesia dari Kebangkrutan' di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).

Menurut data yang dipaparkan Sandiaga, sejak 2014 hingga 2018 kemiskinan di Provinsi Papua meningkat hampir 60 ribu orang. Tak heran kata Sandiaga dua provinsi di sana yakni Papua dan Papua Barat masuk dalam kategori provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Sehingga menurut Sandiaga, Papua perlu perhatian serius dari pemerintah pusat untuk menyelesaikan berbagai masalah di Papua.

"Jadi Papua ini butuh perhatian kita, kita ingin rangkul, kesejahteraannya dinomor satukan, pendidikan itu akan menjadi prioritas kita. Ini yang harus kita fokuskan ke depan," tegasnya.

Situasi di Papua Barat belakangan memanas. Masyarakat turun ke jalan, memblokir dengan kayu, dan membakar ban. Ketegangan ini setidaknya terjadi di beberapa kota seperti Manokwari, Sorong, dan Fakfak.

Kerusuhan ini buntut adanya tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2019 lalu, asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Pacar Keling, Kota Surabaya, Jawa Timur, dikepung oleh TNI, Satpol PP dan sejumlah Ormas.

Diduga pengepungan asrama ini akibat kesalahpahaman terjatuhnya bendera merah putih ke dalam selokan.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri