tirto.id -
Hingga saat ini, ia belum tahu pasti dari mana tumpahan minyak itu berasal. Yang jelas, kata dia, hal itu berpotensi mencemarkan lingkungan tak hanya Pulau Pari tapi juga perairan di Kepulauan Seribu.
"Sayang sekali ini. Kita harus antisipasi ke depan. Jangan sampai nanti pencemaran ini malah memperburuk atau
menurunkan citra dari pariwisata berbasis ecotourism yang kita mau dorong di Pulau Pari," ungkapnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).
Apalagi, kata mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu, Kepulauan Seribu tengah naik daun sebagai salah satu destinasi pariwisata di Jakarta. Ia khawatir, jika hal itu tidak segera ditangani, maka jumlah wisatawan di Kepulauan Seribu akan terus menurun.
"Nanti kita akan mendapatkan laporan secara komprehensif dari Bupati. Tapi ini yang kami khawatirkan. Karena Pulau Pari ini menjadi destinasi andalan di Kepulauan Seribu. Dan kalau tercemar oleh tumpahan minyak ataupun pencemaran juga, ini akan merusak daya tarik dari Pulau Pari tersendiri yang sekarang lagi geliat nih," imbuhnya.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Yusen Hardiman menyebut bahwa pembersihan pesisir Pulau Pari telah dilakukan oleh petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) sejak kemarin.
"Sudah dibersihkan," ujarnya saat dihubungi, Senin (9/4/2018). Ia juga belum bisa memastikan dari mana minyak-minyak itu berasal.
Namun, ia akan memberi keterangan terkait hal tersebut hari ini setelah menggelar rapat dengan beberapa pejabat di instansinya. "Hubungi lagi nanti, ya. Ini masih rapat," ujarnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri