tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyebut pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) program DP 0 Rupiah ditujukan untuk menyalurkan hunian yang telah dibangun kepada 1.000 orang konsumen pertama.
Saat ini, kata Sandiaga, konsep UPT yang mengganti rencana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu masih digodok di Dinas Perumahan Dan Kawasan Pemukiman yang dipimpin Agustino Darmawan.
"Beliau (Agustino Darmawan) masih memastikan agar bentuk dari paket yang akan didorong ini bisa langsung digunakan untuk memproses sekitar seribu yang akan mendapat kesempatan pertama ikut program rumah dp 0 rupiah," ujarnya sebelum meninggalkan Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
Sandiaga juga menyebut bahwa konsep detail terkait UPT itu akan dipaparkan dalam beberapa pekan ke depan. Agustino Darmawan, kata dia, "meminta penundaan seminggu sampai dua minggu. Mestinya Senin (2/4/2018) kemarin, tapi ditunda ke 9 april untuk pemaparannya atau tanggal 16 April."
Kendati demikan, ia belum bisa memastikan apakah UPT tersebut bisa diselesaikan di bulan ini. "Nanti kita lihat, apakah bisa langsung disempurnakan (konsepnya)," ucap Sandiaga.
Mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu menyebut bahwa konsep pengelolaan program DP 0 Rupiah masih dapat berubah kembali menjadi BLUD. Sebab, tata kelola UPT membatasi tidak memungkinkan program itu dikembangkan bersama swasta.
Pemprov DKI sendiri baru membangun 703 unit hunian DP 0 Rupiah, yang terdiri dari 513 unit tipe 36 dan 190 unit tipe 21, di Kelapa Village, Pondok Gede, Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Kami ingin dibentuk BLUD supaya nanti bisa bekerja sama dengan pihak-pihak lain. Karena ini akan menjadi sebuah program yamg masif, mau bikin 250 ribu rumah yang menjadi tuntutan warga," imbuhnya.
Ditemui terpisah, Agustino juga belum bisa memastikan menjelaskan apa perbedaan antara UPT dan BLUD dalam pengelolaan program Gubernur-Wakil Gubernur Anies-Sandi tersebut.
Ia hanya menyampaikan bahwa pemilihan bentuk UPT diambil atas saran biro organisasi dan reformasi DKI Jakarta. Ia sendiri belum bisa
"Tanya aja sama biro organisasi tanya jangan sama saya," imbuhnya. Ia menambahkan, "pokoknya bukan BLUD tapi UPT, titik."
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo