tirto.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno akan memaparkan gagasannya soal pengembangan pesantren dan kualitas santri dalam Debat Pilpres 2019 jilid ketiga, pada 17 Maret mendatang.
Menurut Koordinator Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ledia Hanifa, pembahasan soal pesantren menjadi perhatian kubunya karena salah satu tema dalam debat ketiga adalah pendidikan.
Ledia mengatakan Sandiaga tidak hanya berfokus membahas pengajaran agama di pesantren, tapi juga pendidikan wirausaha untuk para santri. Dia mengklaim isu kewirausahaan sudah menjadi konsentrasi dan fokus program Sandi sejak lama.
"Mereka [Para Santri] juga harus punya keterampilan hidup kan, nah keterampilan hidup itu lah yang kemudian harusnya dibekali. Seperti kewirausahaan," ujarnya kepada Tirto, Kamis (14/3/2019).
Ledia menjelaskan, program yang ditawarkan oleh Sandiaga akan menyesuaikan dengan kondisi santri yang ada di pesantren. Tujuannya agar program pembekalan, pelatihan, dan pengembangan potensi para santri dalam berwirausaha bisa berjalan efektif.
"Bahwa pendidikan itu harus sesuai dengan passion mereka di dunia kerja, apakah mereka ingin membuka lapangan kerja atau mereka mau bekerja dengan orang lain. Nah termasuk di pesantren sekalipun," ujar Ledia.
Selain itu, Ledia menuturkan Prabowo-Sandiaga juga menjanjikan program bantuan beasiswa bagi para santri yang ingin melanjutkan pendidikannya setelah lulus dari pesantren.
"Kami mendorong mereka [santri] memiliki akses yang dibantu pemerintah, jadi bukan hanya karena akses yang dimiliki Kiai-nya [saja]. [Misalnya] untuk mendapatkan beasiswa belajar S1, S2, S3 untuk memperdalam ilmu mereka [santri] agar dapat berkontribusi pada bangsa," kata Ledia.
Pada 17 Maret 2019, akan diselenggarakan debat ketiga antara para calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno di The Sultan Hotel, Jakarta Pusat.
Debat tersebut membahas tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat ini akan disiarkan secara langsung di Trans TV, Trans7, dan CNN TV Indonesia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom