Menuju konten utama

Mark Zuckerberg Pakai Suara Tuhan sebagai Asisten Pintarnya

Mark Zuckerberg menggunakan suara seorang aktor kenamaan Holywood untuk mengisi suara aplikasi yang sedang dibuatnya. Jarvis, demikian aplikasi itu dinamakan, juga berfungsi sebagai asisten pintar Zuckerberg.

Mark Zuckerberg Pakai Suara Tuhan sebagai Asisten Pintarnya
Mark Zuckerberg. ANTARA FOTO/Reuters/Shu Zhang.

tirto.id - Dalam sebuah video yang diunggah Mark Zuckerberg pada Selasa (20/12/2016), CEO sekaligus cofounder Facebook itu digambarkan tengah menggunakan aplikasi kecerdasan buatan atau artificial intelligent yang dibangunnya untuk rumahnya.

Aplikasi sekaligus asisten pintar Zuckerberg itu mengeluarkan suara yang terdengar familiar karena diisi oleh seorang aktor kenamaan, Morgan Freeman, demikian informasi yang dilansir dari Antara, Rabu (21/12/2016).

Sebelumnya pada Oktober, Zuckerberg sempat meminta saran pada para pengikutnya tentang pengisi suara yang cocok untuk Jarvis, alat artificial intelligent-nya yang terinspirasi oleh Iron Man. Berdasarkan rekomendasi, pilihan teratas jatuh pada aktor Morgan Freeman yang dikenal memiliki suara layaknya Tuhan.

Secara pribadi Zuckerberg menelepon Freeman untuk memintanya menjadi pengisi suara. Robert Downey Jr pun juga pernah menawarkan jasanya untuk menjadi pengisi suara Jarvis.

Layaknya Alexa milik Amazon, Jarvis dapat diaktifkan melalui suara (atau teks) dan terhubung dengan berbagai obyek di rumah.

Dalam video, sang asisten pintar itu tampak tengah menyesuaikan alat pengatur panas ruangan, membuat roti panggang untuk sarapan dan memberi tahu saat kedua orang tua Zuckerberg berkunjung ke rumahnya dengan mengenali wajah mereka.

Jarvis juga bisa menyetel musik sesuai perintah--atau memilih untuk tidak melakukannya.

"Putarkan lagu-lagu Nickleback yang bagus," Zuckerberg meminta Jarvis dalam video tersebut. "Maaf Mark, saya tak bisa melakukannya," kata Jarvis dengan suara khas Freeman. "Lagu Nickleback tak ada yang bagus."

Video itu dimaksudkan sebagai "ringkasan yang menyenangkan dan bukannya demo langsung," demikian menurut Zuckerberg.

Demo yang sesungguhnya tersedia untuk Fast Company terbukti memiliki beberapa kesalahan saat mematikan lampu dan memutar lagu.

Zuckerberg memiliki resolusi Tahun Baru untuk "membangun AI sederhana untuk dijalankan di rumah-rumah dan membantu saya bekerja."

Proyek itu rupanya lebih menantang dibanding yang diharapkannya.

Dia kesulitan menemukan perkakas rumah tangga yang bisa dinyalakan dan dimatikan menggunakan remote melalui sebuah aplikasi dan dia juga harus mencari tahu nuansa bahasa yang digunakan untuk merikues lagu. Secara keseluruhan dia menghabiskan sekitar 100 jam waktunya untuk membangun Jarvis, sementara dia masih menjalankan Facebook.

"Sebagai CEO Facebook, saya tak punya cukup waktu untuk menulis kode di lingkungan internal kami. Saya tak pernah berhenti membuat kode, namun akhir-akhir ini saya lebih banyak membangun proyek personal seperti Jarvis," tulis Zuckerberg di sebuah unggahan Facebook minggu ini.

Di masa depan, Zuckerberg berharapmembangun sebuah aplikasi Android untuk Jarvis dan menghubungkannya ke lebih banyak perkakas rumah tangga dan ruangan di rumah.

"Tujuan saya adalah mempelajari tentang kondisi artificial intelligent," tulis Zuckerberg di unggahan, "di mana lebih jauh dibanding apa yang disadari orang-orang dan masih jauh."

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Teknologi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari