tirto.id - Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengunjungi Pulau Kelapa yang ada di bagian utara Kepulauan Seribu pada Senin (30/1).
Kunjungan Ahok ini disambut oleh puluhan warga yang telah menunggu sejak pagi. Selama 45 menit Ahok menyempatkan diri untuk menyapa dan berfoto dengan warga dan banyak di antara mereka yang mengenakan atribut kotak-kotak.
Berselang beberapa waktu, warga RT 03 RW 03 Pulau Kelapa, Desi, menyampaikan keluhan akibat banyak program pemerintah provinsi DKI yang banyak berubah semenjak Ahok melakukan cuti kampanye.
"KJP sekarang pilih-pilih kalau gaji di atas Rp 5 juta gak dapet. Honor juga gak dapet KJP. Padahal gajinya cuman Rp 500 ribu sebulan. Sebelumnya dapat terus semenjak tahun 2017 ini gak dapat. Katanya ada aturan," adu ibu dua anak ini.
Desi juga berkeluh kesah tatkala gaji guru honorer yang sangat kecil. Protes Desi sangat lumrah, bagi mereka yang kerja jauh dari rumah dan pusat kota, harga kebutuhan pokok menjadi lebih mahal.
"Guru TK sarjana gak dapat gaji, malah cuman dapat iuran 10 ribu. Dibayar setahun sekali baru kalau udah banyak dibagi-bagi," paparnya. "Semenjak pak Ahok cuti ini semua terjadi. Pengurangan PPSU Laut, KJP acak-acakan, gak ngerti aku ini. Ini siapa di balik semua ini? Masalahnya pak Ahok non-aktif."
Selain Desi, warga lain yang lantang menyuarakan soal Ahok adalah Syahide. Pria yang bekerja sebagai marbot ini menyalami Ahok dan langsung memeluk Ahok. Matanya berkaca-kaca dan tangannya tak lepas menggenggam tangan Ahok.
"Saya (marbot) yang kemarin ikut Umroh, pak," pungkasnya.
Delapan tahun Syahide menjaga masjid di Pulau Kelapa Tampa pernah merasakan Umroh. Pada Desember 2016 lalu, impian pria ini jadi kenyataan saat Pemprov DKI memberangkatkan Syahide untuk melihat Ka'bah secara langsung.
"Biar bapak bisa ngajarin banyak orang di sini," harap Ahok kepada Syahide.
Setelah Pulau Kelapa, Ahok rencananya akan mengunjungi Pulau Pramuka, Pulau Harapan dan Pulau Tidung. Kunjungan ke Pulau Pramuka menjadi sorotan utama Ahok hari ini. Pasalnya pulau ini merupakan asal mula kasus penodaan agama yang mendera Ahok hingga sekarang.
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan