tirto.id - Pakar politik Salim Haji Said berbicara tentang potensi balas dendam anak-anak eks anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) imbas adanya pembersihan gerakan komunisme di tanah air.
“Karena banyak anak-anak PKI yang tahu bapaknya dibunuh, keluarganya dibantai,” ucap dia dalam sebuah diskusi daring bertajuk 'Mengenang Kekejaman dan Pengkhianatan PKI' pada Sabtu 1 Oktober 2022.
“Bukan tidak mungkin mereka balas dendam. Tapi apa masih ada waktu untuk balas dendam? Saya tidak begitu percaya.”
Namun demikian, Guru Besar Universitas Pertahanan itu menilai Indonesia perlu mewaspadai agar tidak ada gerakan komunis di negara ini.
“Dan seleksi yang ketat dalam menerima calon-calon perwira, ‘bersih lingkungan’ perlu tetap dijalankan. Sampai kapan? Mungkin sampai tidak ada lagi orang yang mengingatkan bahaya komunis,” ucap dia.
Sementara hari ini, Presiden Joko Widodo memimpin upacara Hari Kesaktian di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur. Dia didampingi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dilansir dari Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 59868/MPK.F/TU.02.03/2022, Hari Kesaktian Pancasila tahun ini bertema ‘Bangkit Bergerak Bersama Pancasila’.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya bahwa sejak diproklamasikan kemerdekaan negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky