tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa dengan magnitudo 6,0 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (22/3/2024), sekira pukul 11.22 WIB. Kemudian pada pukul 15.52 WIB, terjadi gempa susulan dengan kekuatan lebih besar, yakni dengan magnitudo 6,5.
Guncangan itu juga meluas hingga dirasakan di Kota Surabaya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, gempa susulan yang terjadi di Kabupaten Tuban, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, dan Kota Surabaya telah terjadi sebanyak 58 kali per Sabtu (23/3/2024).
Mengenai kejadian ini, beredar video di media sosial yang menunjukkan dampak gempa Tuban yang menyebabkan jalanan rusak dan sejumlah bangunan rumah runtuh. Dalam klip juga tampak mobil ambles bersamaan dengan jalan yang terbelah.
Menyertai video, akun Facebook bernama “Sri Yatun Ummi Salsa” membubuhkan takarir berbunyi, “Ya Allah dapat kiriman video ini, gempa di Tuban… gresik.. Ya Allah semoga semua baik baik saja dan berharap video itu bukan sebenarnya, bukan kejadiannya, semoga tidak terjadi apa apa.”
Semenjak pertama kali disebarkan pada Jumat (22/3/2024) sampai Selasa (26/3/2024), unggahan ini sudah dilihat sebanyak 4.800 kali, disukai 60 orang, dan mendapatkan 27 komentar. Videonya juga sudah disebarkan kembali sebanyak 10 kali.
Narasi ini penting diperiksa lantaran memicu kekhawatiran publik. Video serupa juga dijumpai di unggahan beberapa akun Facebook lain, seperti bisa dilihat di sini dan di sini.
Lantas, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto menelusuri kebenaran video lewat penelusuran Google, dengan memasukkan kata kunci “video dampak gempa Tuban”. Hasil pencarian tersebut membawa kami ke cuitan akun resmi X @BNPB_Indonesia yang menyatakan bahwa rekaman dengan klaim dampak gempa Tuban ini tidak benar.
“Narasi video tersebut HOAKS karena video diatas adalah video dampak gempa Cianjur tahun 2022,” cuit BNPB, pada Jumat (22/3/2024).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tuban, AKBP Suryono pun menegaskan kalau video yang beredar di jagat maya merupakan kejadian gempa bumi di Cianjur pada 27 November 2022 lalu.
“Itu bukan video pasca gempa di Tuban, tapi video pasca gempa di Cianjur tahun lalu” ungkap Suryono, mengutip lansiran Humas Polri, Sabtu (23/3/2024).
Gempa Tuban yang terjadi Jumat (22/3/2024) lalu memang mengakibatkan kerusakan ribuan rumah warga. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur per Senin (25/3/2024), total rumah rusak mencapai 4.679 unit.
Dari angka itu, sebanyak 774 rumah tercatat mengalami kerusakan berat, 1.332 rusak sedang, dan 2.577 lainnya rusak ringan. Total kerusakan terbesar berada di Kabupaten Gresik.
Selain bangunan tempat tinggal, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, kantor dan rumah sakit.
Rincian kerusakan pada bangunan fasilitas publik yakni tempat ibadah 183 unit, sekolah 91 unit, kantor 24 unit, dan rumah sakit 5 unit. Adapun kerusakan terbesar untuk fasilitas publik tersebut juga berada di Kabupaten Gresik.
Jumlah warga mengungsi per Senin (25/3/2024) terlaporkan sebanyak 33.535 jiwa, terdiri dari kelompok dewasa (18.531 jiwa), anak-anak (10.109 orang) dan lansia (4.895 orang).
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, video kerusakan jalan dan reruntuhan rumah yang diklaim sebagai dampak gempa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (22/3/2024) bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) lewat cuitan akun X menyatakan narasi itu hoaks dan rekaman yang beredar merupakan situasi pasca gempa Cianjur tahun 2022.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].
Editor: Farida Susanty