tirto.id - Sebuah unggahan terkait lumba-lumba berwarna merah muda/pink menarik perhatian di media sosial. Salah satu akun di Facebook bahkan berspekulasi penampakan lumba-lumba pink tersebut ada di pantai utara Pulau Biak, Papua.
"TUHAN BERKATI PAPUA. Dalam sejarah tidak ada ikan lumba lumba pink beberapa waktu lalu ikan warna pink SEPERTINYA terdampar di pantai biak utara biak yang berhadapan dengan samudera pasifik," begitu bunyi unggahan akun "Karungga Tebai", 22 Juni 2024 lalu (arsip).
Bersama keterangan tersebut, disertakan empat buah foto yang menunjukkan penampakan lumba-lumba berwarna pink tersebut. Dua foto menunjukkan lumba-lumba yang sedang berenang, sementara dua lainnya memperlihatkan lumba-lumba yang terdampar di pesisir pantai.
Sampai dengan Senin (24/6/2024), unggahan tersebut telah mengumpulkan 487 impresi (emoticons dan likes), 294 komentar, dan lebih dari 1.200 kali dibagikan ulang.
Melihat isi kolom komentar, terdapat sekelompok orang yang skeptis terhadap keaslian gambar ini. Ada yang menyebut kejadian tersebut terjadi di luar negeri, ada juga yang mengatakan foto tersebut adalah hasil penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI). Namun, terdapat juga sekelompok orang yang percaya dengan narasi tersebut.
Tirto juga menemukan unggahan dengan menggunakan foto serupa tersebar di berbagai platform media sosial lain. Kebanyakan menyebut kejadian tersebut terjadi di luar negeri.
Misalnya dari unggahan akun Thread "darwuindarkboy" (arsip) dan "goodmeesaara_dd" (arsip). Di X (dulu Twitter) unggahan serupa juga menyebar dari akun @MargoinWNC pada 19 Juni 2024 (arsip). Di TikTok unggahan serupa juga beredar dan ramai dari unggahan akun "Hoodlum" (arsip) dan "TreyDennis369" (arsip). Di Instagram rangkaian foto tersebut juga ramai dari unggahan akun @elguerra89 (arsip).
Lalu bagaimana kebenaran soal penampakan lumba-lumba pink tersebut?
Pemeriksaan Fakta
Tirto mencoba menelusuri keaslian gambar tersebut. Mula-mula, kami menggunakan metode reverse search image dari Google Lens dan Yandex. Namun, hasil penelusuran hanya mengarahkan ke konten serupa di berbagai media. Tidak ada informasi mengenai sumber gambar tersebut.
Kami kemudian mencoba menggunakan perangkat pemeriksa gambar AI, mengingat beberapa komentar teratas mengindikasikan ini adalah karya kecerdasan buatan.
Tirto menggunakan tiga perangkat pemeriksaan gambar AI, untuk mengidentifikasi empat foto yang tersebar di media sosial. Perangkat yang kami gunakan adalah Hive Moderation, Is It AI?, dan AI or Not.
Berdasarkan pemeriksaan, foto pertama, yang menunjukkan lumba-lumba terdampar, teridentifikasi sebagai buatan AI oleh ketiga perangkat tersebut.
Hive Moderation memberi nilai 99,3 persen kemungkinan gambar buatan AI, dengan 64 persen kemungkinan gambar dibuat dengan perangkat Midjourney. Sementara perangkat Is It AI?, memberi penilaian 86,16 persen kemungkinan gambar buatan AI. Terakhir, AI or Not, menyimpulkan kalau gambar kemungkinan besar dibuat dengan AI.
Hasil serupa juga diperoleh dari foto yang menunjukkan lumba-lumba sedang berenang. Hive Moderation memberi nilai 91,2 persen kemungkinan gambar adalah buatan AI. Is It AI? memberi skor 94,84 persen kemungkinan gambar adalah buatan AI. AI Or Not juga mengklasifikasi gambar ini sebagai gambar hasil kecerdasan buatan.
Dua gambar yang tersisa, ada sedikit hasil berbeda dari hasil pemindaian. Pada penampakan lumba-lumba berenang dari belakang, Hive Moderation hanya memberi nilai 30 persen kemungkinan gambar ini buatan AI. Dua pemindai lainnya masih berkesimpulan ini gambar bikinan kecerdasan buatan.
Sementara di foto yang menunjukkan lumba-lumba terdampar sendirian, perangkat AI or Not berkesimpulan gambar ini kemungkinan dibuat manusia. Sementara, dua pemindai lainnya menyimpulkan foto ini dibuat menggunakan AI.
Secara keseluruhan, berbagai alat pemindai menunjukkan kemungkinan besar gambar-gambar lumba-lumba pink yang tersebar di media sosial dibuat menggunakan AI.
Penelusuran lebih lanjut mengarahkan Tirto ke artikel dari pemeriksa fakta Snopes. Lembaga ini mengidentifikasi gambar serupa dengan klaim kejadian lumba-lumba pink terdampar di pantai North Carolina, Amerika Serikat, 20 Juni 2024 lalu. Kesimpulan mereka menyebut kalau ini adalah gambar hasil buatan AI.
Selain melakukan pemindaian dengan perangkat Hive Moderation, Snopes juga menemukan akun dari orang yang diduga membuat gambar tersebut. Gambar lumba-lumba pink tersebut diduga berasal dari unggahan akun "Alex Lex" di akun Facebooknya. Terlihat akun tersebut banyak membuat konten gambar-gambar hasil dari AI. Beberapa penampakan lumba-lumba pink pun terlihat dari unggahannya.
Artikel dari Snopes juga menjabarkan, lumba-lumba berwarna pink memang benar-benar ada, meski keberadaannya sangat langka. Ada dua jenis lumba-lumba pink, yakni lumba-lumba sungai Amazon dan lumba-lumba hidung botol albino.
Melansir laman World Wildlife Fund, lumba-lumba sungai Amazon, juga dikenal sebagai lumba-lumba sungai merah muda atau boto, hanya hidup di air tawar. Lumba-lumba ini ditemukan di sebagian besar cekungan sungai Amazon dan Orinoco di Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guyana, Peru, dan Venezuela.
Dari foto, lumba-lumba sungai Amazon terlihat sangat berbeda dari lumba-lumba hidung botol yang terlihat di buatan gambar AI; bentuk kepala dan moncongnya sangat berbeda. Selain itu, lumba-lumba sungai Amazon memiliki variasi warna dari abu-abu solid, abu-abu bercak-bercak, hingga merah muda, tetapi pigmentasi kulit mereka tidak menyerupai yang terlihat di gambar AI.
Sementara lumba-lumba hidung botol berwarna pink adalah yang mengalami Albino. Keberadaannya cenderung langka, namun sempat terlihat di Jepang dan Lousiana.
Mengutip informasi dari Kompas.com, peneliti mamalia laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Sekar Mira menjelaskan lumba-lumba pink itu adalah spesies Sousa Chinensis.
"Nah, Sousa Chinensis ini warna pink-nya didapatkan seiring usianya bertambah. Jadi yang pink itu individu yang sudah cukup dewasa. Justru kalau masih kecil/anakan itu warnanya masih abu-abu kehitaman," ujarnya. Lumba-lumba pink ini menurut Sekar tersebar di pesisir India sampai Tiongkok.
Tirto juga tidak menemukan informasi yang mengkonfirmasi kemunculan lumba-lumba pink tersebut di perairan Papua ataupun di North Carolina.
Kesimpulan
Hasil penelusuran menunjukkan gambar penampakan lumba-lumba pink di Pulau Biak, Papua adalah hasil hasil suntingan atau manipulasi dengan kecerdasan buatan (altered photo).
Hasil pemindaian beberapa perangkat pemeriksaan AI menyimpulkan foto-foto tersebut dibuat menggunakan AI. Akun yang terduga membuat dan menyebarkan gambar-gambar tersebut juga adalah akun yang banyak membuat konten gambar AI.
Lumba-lumba berwarna pink memang ada, tetapi keberadaannya sangat langka. Sejauh ini belum ada laporan penemuan lumba-lumba pink di Indonesia.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty