Menuju konten utama

Sakit Punggung Sebelah Kiri dan Penyebabnya

Hampir semua orang dewasa pernah mengalami nyeri punggung, kompres dingin bisa jadi pertolongan pertama kondisi ini.

Sakit Punggung Sebelah Kiri dan Penyebabnya
Ilustrasi Sakit Punggung. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sakit punggung merupakan penyakit yang umum dialami orang dewasa. Cleveland Clinic menyebut sekitar 80 persen orang dewasa pernah merasakannya.

Nyeri punggung bisa dipicu berbagai faktor, tetapi lazimnya berkaitan dengan jaringan lunak, seperti: otot, ligamen, ataupun sendi. Otot-otot punggung terletak membujur dari atas, ke bawah, di sisi kiri dan kanan punggung.

Otot-otot ini tidak melewati garis tengah (tulang belakang).

Jadi, jika terdapat hal yang mengganggu kerja otot di sisi kiri punggung, kemungkinan besar Anda hanya merasakan nyeri di daerah tersebut (kiri), begitu juga sebaliknya.

9 Penyebab Sakit Punggung di Sebelah Kiri

Dilansir dari situs Insider, berikut 9 penyebab sakit punggung di sebelah kiri:

1. Ketegangan otot

Penyebab paling umum dari nyeri punggung kiri bawah adalah cedera pada otot, tendon, dan ligamen yang menopang tulang belakang. Hal seperti ini dapat terjadi karena hal-hal seperti berikut:

  • Jatuh atau kecelakaan lain yang menyebabkan trauma punggung
  • Gerakan memutar tiba-tiba
  • Tekanan berat pada punggung dan distribusi berat tidak merata, seperti saat membawa tas di satu bahu
  • Postur tubuh yang buruk
2. Infeksi

Infeksi kandung kemih lanjut atau infeksi ginjal kiri dapat menyebabkan rasa sakit konstan yang menyebar melalui punggung bawah kiri .

Anthony Chiodo, direktur klinis Pengobatan Cedera Tulang Belakang dari University of Michigan menyebut, gejala seperti rasa terbakar saat buang air kecil, demam, atau kedinginan, harus segera dikonsultasikan ke dokter. Berjaga-jaga atas kemungkinan adanya infeksi.

3. Batu ginjal

Batu ginjal merupakan tumpukan mineral di saluran kemi, menyebabkan rasa sakit berlebih dan intens melalui sisi kiri punggung bawah.

Rasa nyeri ini juga terasa pada bagian perut bawah, selangkangan, dan di bawah tulang rusuk. Gejala umum lain adalah urin berdarah.

Beberapa kasus batu ginjal kecil memang dapat terbuang lewat saluran kemih tanpa pengobatan. Tetapi batu ginjal besar memerlukan operasi untuk memecah batu.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi ketika lesi tumbuh di bagian luar rahim. Hal ini dapat menyebabkan nyeri punggung kiri bawah, kram hebat saat menstruasi, dan nyeri saat berhubungan seksual.

5. Fraktur Stres

Aktivitas fisik yang berulang dan berkelanjutan, seperti mengangkat beban atau olahraga tenis, mendayung, dan senam dapat membebani tulang belakang, sehingga menjadi penyebab fraktur stres.

Kondisi ini membikin tulang belakang terasa sakit saat disentuh. Sebagian besar kasus sembuh sendiri dalam 6-8 minggu. Tapi lebih baik tetap berkonsultasi ke tenaga medis dan mendapat diagnosis serta perawatan yang tepat.

6. Kehamilan

Lebih dari dua per tiga ibu hamil mengalami nyeri punggung bagian bawah, paling sering berupa nyeri panggul posterior. Nyeri panggul posterior adalah rasa nyeri dan berdenyut di kedua sisi punggung bawah.

7. Disfungsi Sendi Sakroiliaka

Disfungsi sendi sakroiliaka adalah ketika sendi yang menghubungkan tulang pinggul ke bagian bawah tulang belakang bergerak tidak normal, sehingga menyebabkan peradangan.

Peradangan pada sendi panggul kiri memicu nyeri di punggung bawah kiri, hal ini sering disertai nyeri di bokong atau di belakang paha kiri atas.

8. Herniated Disc atau Saraf Terjepit

Diskus lumbal, bantalan jaringan di antara setiap tulang belakang bagian bawah, dapat menonjol atau tertekan beban, menyebabkan diskus hernia.

Kebanyakan herniated disc tidak bergejala, tetapi beberapa kasus terasa sakit dan mati rasa di satu sisi punggung bawah, tergantung lokasi penyebab diskus hernia.

9. Tumor atau Kanker

Meskipun jarang, kanker tulang belakang atau tumor tulang belakang dapat menyebabkan nyeri punggung di sisi kiri atau kanan punggung.

Pengobatan Sakit Punggung Sebelah Kiri

Laman Healthline menyebut ada beberapa perawatan untuk mengobati nyeri di bagian punggung sebelah kiri.

Tahapannya mulai dari perawatan secara mandiri, menemui dokter, operasi, hingga perawatan alternatif lain. Berikut penjabarannya:

Perawatan Mandiri

Langkah pertama dalam mengobati nyeri punggung bawah umumnya adalah perawatan diri seperti:

  • Istirahat: Ambil jeda1-2 hari dari aktivitas berat.
  • Meminimalisir atau bahkan menghindari aktivitas danposisi yang memperparah rasa sakit.
  • Gunakan obat bebas: Misalnya obat nyeri anti inflamasi yang dijual bebas (OTC) seperti aspirin (Bayer), ibuprofen (Advil) dan naproxen (Aleve) untuk membantu mengurangi rasa nyeri.
  • Terapi es: Kompres punggung dengan kompres dingin. Terapi ini dapat mengurangi pembengkakan dan rasa terbakar di punggung. Efek kompres dingin meningkatkan aliran darah dan mengendurkan ketegangan otot.
    Konsultasi ke Dokter

    Langkah ini mungkin diperlukan jika upaya perawatan mandiri tidak membuahkan hasil. Untuk nyeri punggung bawah, dokter mungkin meresepkan:

    • Relaksan otot: Obat-obatan seperti baclofen (Lioresal) dan chlorzoxazone (Paraflex) digunakan untuk mengurangi ketegangan dan kejang otot.
    • Opioid: Jenis obat-obatan seperti fentanil (Actiq, Duragesic) dan hidrokodon (Vicodin, Lortab) diresepkan untuk pengobatan jangka pendek nyeri punggung bawah yang intens.
    • Suntikan: Injeksi steroid epidural lumbal memberikan steroid ke dalam ruang epidural, dekat dengan akar saraf tulang belakang.
    • Alat penyangga: Penyangga sering dikombinasikan dengan terapi fisik untuk memberikan kenyamanan, mempercepat penyembuhan, dan menghilangkan rasa sakit.
    Operasi

    Langkah ketiga adalah operasi. Biasanya menjadi pilihan terakhir untuk nyeri parah yang tidak mempan terhadap pengobatan lain selama 6 sampai 12 minggu.

    Perawatan Alternatif

    Beberapa orang yang menderita nyeri punggung bawah mencoba perawatan alternatif seperti:

    • Akupunktur
    • Meditasi
    • Pijat

    Baca juga artikel terkait SAKIT PUNGGUNG atau tulisan lainnya dari Anisa Wakidah

    tirto.id - Kesehatan
    Kontributor: Anisa Wakidah
    Penulis: Anisa Wakidah
    Editor: Aditya Widya Putri

    Artikel Terkait