tirto.id - Presiden Vladimir Putin pada Senin (15/5) menyatakan bahwa Rusia tidak ada sangkut pautnya dengan serangan siber global besar-besaran ransomware Wannacry. Pernyataan Putin ini sekaligus mengkritik komunitas intelijen Amerika Serikat karena telah menciptakan perangkat lunak aslinya.
Hingga Senin kemarin sebanyak 200.000 komputer di lebih dari 150 negara terkena serangan ransomware, yang digambarkan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah.
Serangan itu bermula Jumat (12/5/2017) dan menyasar bank, rumah sakit dan instansi pemerintah dengan memanfaatkan kerentanan sistem operasi komputer Miscrosoft yang lebih lama.
"Sedangkan untuk sumber dari ancaman-ancaman ini, pimpinan Microsoft menyatakan hal ini secara langsung, mereka mengatakan bahwa sumber virusnya adalah badan khusus Amerika Serikat," kata Putin sebagaimana dikutip dari Antara.
Putin mengacu kepada tulisan blog akhir pekan Presiden Microsoft Brad Smith yang menyatakan bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat mengembangkan kode yang digunakan dalam serangan itu. Itu merupakan bagian dari bocoran dokumen menurut para peneliti.
"Ini seperti jin keluar dari botolnya, terutama yang diciptakan oleh dinas rahasia, yang kemudian dapat merugikan penulis dan penciptanya," kata Putin di sela konferensi tingkat tinggi internasional di Beijing.
"Serangan siber ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Rusia," kata Putin menegaskan.
Meski tidak "berdampak signifikan" bagi institusi-institusi seperti bank dan rumah sakit di Rusia, Putin mengatakan kejadian itu "mengkhawatirkan" dan memastikan perlunya pembicaraan mengenai masalah itu "di tingkat politik serius."
"Ini tidak ada baiknya dan menimbulkan kekhawatiran," jelas Putin. "Sistem perlindungan untuk manifestasi-manifestasi seperti ini harus dibuat."
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari