tirto.id - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (21/6/2019) pagi bergerak menguat 61 poin atau 0,43 persen menjadi Rp14.122 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.183 per dolar AS.
Sebelumnya, pada transaksi antarbak Kamis (20/6/2019) sore, rupiah menguat 87 poin atau 0,61 persen menjadi Rp14.182 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp14.269 per dolar AS.
Rupiah Kamis sore menguat diiringi dengan sentimen positif pelaku pasar terhadap kondisi perekonomian global.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, mengatakan penguatan rupiah ini berpotensi terjadi hingga akhir pekan dan mendekati posisi Rp14.000-an.
"Penyebabnya adalah bank sentral yang saat ini cenderung dovish untuk mengantisipasi perkembangan global yang dapat memburuk akibat perang dagang dan Brexit," ujarnya, dikutip dari Antara.
Ibrahim mengatakan perilaku bank sentral di seluruh dunia yang dovish tersebut telah diikuti oleh Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan suku bunga, usai suku bunga The Fed tidak mengalami penurunan pada Rabu (19/6/2019).
Di Beijing, menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing Cina kurs tengah nilai tukar mata uang yuan, menguat 333 basis poin menjadi 6.8472 terhadap dolar AS pada Jumat pagi.
Di pasar spot valuta asing Cina, yuan diperbolehkan untuk naik atau turun sebesar dua persen dari tingkat paritas tengahnya setiap hari perdagangan.
Kurs tengah yuan terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antarbank pada setiap hari kerja.
Kurs Dolar AS di Jakarta Berdasarkan Data Bank Indonesia:
20 Juni 2019 – Rp14.236
19 Juni 2019 – Rp14.271
18 Juni 2019 – Rp14.334
17 Juni 2019 – Rp14.346
14 Juni 2019 – Rp14.304
13 Juni 2019 – Rp14.270
12 Juni 2019 – Rp14.234
11 Juni 2019 – Rp14.258
10 Juni 2019 – Rp14.231
31 Mei 2019 – Rp14.385
29 Mei 2019 – Rp14.417
28 Mei 2019 – Rp14.380
27 Mei 2019 – Rp14.360
24 Mei 2019 – Rp14..451
Editor: Agung DH